Jakarta, TAMBANG – PT PLN (Persero) meneken perjanjian kerja sama pasokan listrik untuk smelter milik CNGR Hongkong Material Science and Technology Co. Ltd. Rencananya, pabrik pengolahan nikel yang akan dibangun di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu, bakal didukung pasokan listrik sebesar 8o ribu Kilo Volt Ampere (KVA).
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan CNGR di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Executive Vice Presiden Retail PLN, Sigit Wicaksono menjelaskan, pihaknya berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk pelanggan. Utamanya guna meningkatkan nilai tambah industri pertambangan nasional. Harapannya, proyek smelter tersebut dapat berkontribusi menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan rekonomi daerah.
“PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia,” ucapnya seusai penandatanganan tersebut, Senin (6/6).
Lebih lanjut, PLN kini tengah membangun jalur transmisi tegangan tinggi untuk listrik yang lebih andal untuk mendukung pasokan energi di kawasan tersebut.
“Di Batulicin sedang dibangun looping jalur transmisi tegangan tinggi150 KV yang akan memperkuat interkoneksi sistem tenaga listrik dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Ini adalah potensi yang besar karena lokasi CNGR tidak jauh dari transmisi yang sedang dibangun,” beber Sigit.
Sejauh ini, PLN di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah memiliki cadangan daya mencapai 418,5 megawatt. Pasokan ini akan bertambah pada 2023 mendatang dengan beroperasinya pembangkit baru.
“Total cadangan listrik sistem interkoneksi Kalimantan saat ini kurang lebih 418,5 megawatt. Pada tahun 2023 di Kalimantan juga akan segera beroperasi pembangkit baru di Asam-Asam, dengan daya 2×100 megawatt, dan ini akan memperkuat sistem di Kalimantan,” papar Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur CNGR, Tao Wu mengatakan, pihaknya berharap dengan masuknya listrik PLN di Kalimantan Selatan, berbagai industri yang ada di daerah dapat semakin menggeliat.
“Dengan penandatanganan MoU ini, kami berharap dapat berkontribusi pada pengembangan sektor kelistrikan pertambangan, industri dan berbagai sektor lainnya, serta mengembangkan energi baru demi kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sudah ada dua pelanggan smelter yang menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN dan dalam proses konstruksi dengan total daya 88 MVA.