Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina Gas (Pertagas) memproyeksikan proyek pembangunan pipa transmisi gas ruas Porong-Grati akan rampung pada kuartal II 2016. Hingga saat ini proses engineering procurement and construction (EPC) proyek tersebut telah mencapai 85%.
“Proses EPC (engineering, procurement and construction) sudah hampir 85%,” ujar Adiatma Sardjito, Corporate Secretary Pertagas dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).
Sejak groundbreaking pada Januari 2015, sekitar 47 kilometer (km) dari 57 km jalur yang akan dilalui penanaman pipa telah berhasil dibebaskan. Pipa yang sudah berhasil dilas dan ditanam hingga saat ini sudah mencapai 36 km.
“Sisanya tinggal proses administratif saja, karena secara prinsip sudah ada kata sepakat dengan seluruh pihak pemilik lahan,” papar Adiatma.
Proyek pipa gas berdiameter 18 inchi ini merupakan proyek untuk mendukung stabilitas pasokan listrik di wilayah Jawa dan Bali. Ruas pipa transmisi baru ini nantinya menyalurkan gas untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik anak usaha PT PLN (Persero), yaitu PT Indonesia Power di Grati, Pasuruan.
“Ini salah satu bentuk nyata Pertagas untuk ikut berperan dalam menyediakan energi yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung stabilitas pasokan listrik di wilayah Jawa dan Bali,” katanya.
Sebagai tahap awal, ruas pipa Porong-Grati ini akan menyalurkan gas sebesar 25 juta kaki kubik per hari (mmscfd) ke pembangkit Indonesia Power dengan gas yang bersumber dari lapangan Gas Peluang, milik Santos.
“Kami optimis ruas baru Porong-Grati ini dapat menjadi infrastruktur penggerak utama perekonomian di wilayah Jawa Timur,” ujar Adiatma.
Ia yakin masih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan dalam ruas pipa tersebut. Pasalnya, dengan kapasitas pipa sebesar 100 mmscfd, pipa gas ini memiliki status open acces.
“Untuk itu, ke depannya secara bertahap Pertagas akan terus menjajaki kerjasama penyaluran dengan berbagai industri di Jawa Timur untuk memaksimalkan ruas tersebut. Dengan adanya jalur pipa ini bisa menghidupkan pusat-pusat pertumbuhan industri baru khususnya di sepanjang jalur pipa serta di wilayah Jawa Timur secara umum,” ujar Adiatma.
Dia yakin rencana tersebut akan lebih mudah terwujud sebab dari sisi pasokan gas, wilayah Jawa Timur termasuk salah satu wilayah di Indonesia dengan pasokan gas cukup banyak seperti dari Husky dan Kangean Energy Indonesia Ltd.