Jakarta, TAMBANG – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalokasikan belanja modal sebesar USD338 juta pada 2025, dengan prioritas utama pada pengembangan infrastruktur gas bumi serta mendukung transisi energi nasional. Langkah ini selaras dengan komitmen PGN dalam memperkuat keberlanjutan sekaligus memastikan ketahanan energi di Indonesia.
“Melalui pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang pruden, kami percaya bahwa PGN dapat terus menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko dalam Analyst Briefing, Kamis (23/1).
Sebesar 67% dari anggaran tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan gas bumi, termasuk penambahan 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa, yang diperkirakan dapat mengurangi beban subsidi LPG pemerintah hingga ratusan miliar rupiah.
“Selain mengurangi impor LPG, jargas memberikan solusi energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Arief.
Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, menyampaikan bahwa Perusahaan Gas Negara menargetkan peningkatan volume penyaluran gas hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya, seiring meningkatnya kebutuhan dari kawasan industri utama di Jawa dan Sumatera. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur pipa strategis, seperti Pipa Tegal–Cilacap serta pipa minyak Cikampek–Plumpang, difokuskan untuk memperlancar distribusi BBM dari TBBM Cikampek ke Plumpang.
Selain itu, PGN terus memperkuat bisnis perdagangan LNG internasional berdasarkan kontrak yang telah berjalan guna memperluas jangkauan di pasar global.
“Kami menghadapi tantangan pasokan gas, tetapi optimis dapat mengelola ini secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan,” kata Fadjar.
Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, perusahaan menargetkan pengurangan emisi sebesar 4.372 ton CO2 ekuivalen pada 2025 melalui peningkatan efisiensi operasional serta penerapan teknologi ramah lingkungan, termasuk pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas.
Sementara itu, 33% dari belanja modal dialokasikan untuk sektor hulu migas. PGN berencana melanjutkan eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak untuk WK Muara Bakau.
“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat menghadapi tantangan industri dan dinamika pasar global untuk memastikan kontribusi PGN terhadap masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,” tutup Arief.
Baca Juga: Bukukan Kinerja Fundamental Kuat, Moody’s Naikan Rating PGN Jadi Baa2