Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) proyek Hululais sukses bor sumur panas bumi terdalam di Indonesia, dengan kedalaman akhir mencapai 3.203 meter kedalaman ukur (mku).
Sumur HLS-E/1 ini tajak pertama kali pada 28 November 2015 menggunakan rig PDSI type N110/M3-28 dan dinyatakan selesai pada 12 Maret 2016, sesuai target yang telah ditetapkan. Sumur geothermal terdalam di Indonesia sebelumnya adalah sumur AWI 9-9 di lapangan panas bumi Gunung Salak dengan kedalaman akhir mencapai 3170 mku.
Sumur HLS-E/1 merupakan sumur pemboran berarah tipe big hole dengan sudut inklinasi mencapai 40,6°. Terletak di Cluster E Proyek Hululais PGE, sumur ini memperlihatkan potensi produksi yang cukup menjanjikan. Dari profil pemanasan (heating up) selama 13 jam, sumur HLS-E/1 dapat mencapai temperatur 270°C, yang artinya sumur ini sangat memungkinan untuk mampu melakukan self-discharge sehingga dapat berproduksi lebih lama dari sumur lainnya. Zona loss sumur ini juga cukup tebal, ± 1400 meter. Berpotensi untuk memberikan kontribusi produksi fluida yang besar sehingga kapasitas produksi sumur diharapkan dapat diatas target (ekivalen >10 MWe).
Keberhasilan ini sekaligus membuktikan kemampuan anak negeri dalam pemanfaatkan kecanggihan teknologi serta ketepatan model Geosains dan Reservoir yang telah disusun secara akurat. Proyek ini sangat dihandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.
Lokasi Proyek Hululais terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu. Melalui project Hululais, PGE diharap mampu menyumbang listrik sebesar 1×55 MW pada Januari 2018 dan tambahan 1×55 MW pada Desember 2019.