TAMBANG, JAKARTA. BUMN Malaysia penyedia tenaga listrik, Tenaga Nasional Berhad (TNB), melalui anak usahanya, TNB Fuel Services Sdn Bhd, menandatangani kontrak jangka panjang pengangkutan batu bara senilai US$ 537 juta untuk mengangkut batu bara dari Indonesia ke Malaysia.
Dalam pernyataannya, TNB mengatakan, pengangkutan itu dilakukan oleh dua jenis kapal. Untuk kapal yang sudah beroperasi, lama kontraknya 10 tahun. Untuk kapal yang baru, lama kontraknya 15 tahun. Kontrak itu berlangsung antara TNB Fuel Services dengan PNSL Bhd, Malaysian Bulk Carriers Bhd, Duta Marine Sdn Bhd, dan Prima Shipping Sdn Bhd.
Koran Malaysia The Star hari ini memberitakan, kontrak dengan PNSL Bhd bernilai US$ 194,4 juta, untuk mengangkut batu bara 3 juta ton per tahun, selama 10 tahun.
Malaysian Bulk Carriers Bhd mendapat kontrak senilai US$ 143,1 juta untuk mengangkut batu bara 1,5 juta ton per tahun, selama 15 tahun. Duta Marine mendapat kontrak US$ 100,5 juta, untuk mengangkut 1,5 juta ton batu bara selama 10 tahun. Adapun Prima Shipping kebagian mengangkut 1,5 juta ton batu bara setahun selama 10 tahun, dengan nilai kontrak US$ 99 juta.
‘’Kontrak jangka panjang ini menunjukkan komitmen TNB Fuel untuk membesarkan industri perkapalan dalam negeri, serta industri jasa pengangkutan dengan kapal berbendera Malaysia,’’ demikian bunyi pernyataan TNB.
TNB Fuel merupakan pemasok utama untuk pengangkutan batu bara dan pemasok bahan bakar untuk TNB. Sebagai mitra utama, TNB Fuel memiliki kontrak jangka panjang dengan TNB. Pada 2016, TNB Fuel mengangkut 27 juta ton batu bara. Sehingga kontrak sebesar 7,5 juta ton yang kemarin ditandatangani masih kurang dari 30% dari total kontrak yang dimiliki TNB Fuel. TNB Fuel juga merupakan produsen listrik, yang setromnya pasti dibeli TNB.
Kontrak jangka panjang diperlukan, karena hamper 60% dari total batu bara untuk TNB berasal dari Indonesia. Batu bara itu diangkut dari Indonesia ke tiga pelabuhan, yaitu Lekur Bulk Terminal, Jimah Power Plant, dan Tanjung Bin Power Plant.