Jakarta – TAMBANG. Dua perusahaan energi dikabarkan akan relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat, setelah sempat terisolasi dari lantai bursa. Pertama adalah Perusahaan milik Kalla Grup, PT Bukaka Teknik Utama (BUKK), yang delisting di tahun 2006. Kedua adalah PT Mitra Energi Persada yang dahulu bernama PT Korpora Persada Investama (KOPI), dan sahamya dihapus tahun 2007.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menjelaskan masalah laporan keuangan yang sebelumnya menjadi penyebab Bukaka delisting sudah terselesaikan. Sanksi penghapusan itu dijatuhkan kepada Bukaka lantaran tak mampu memberikan laporan keuangan audit. Bukaka mencatatkan utang luar negeri US$ 89 juta dan sejak 1997 belum terselesaikan, sehingga sahamnya sempat disuspensi hingga beberapa tahun.
Tapi, sekarang perusahaan dilansir sudah membukukan laba, meskipunbelum ada laporan dari perseroan kepada BEI. Bukaka akan melakukan relisting dengan dasar valuasi pembukuan Desember 2014. Saat ini, BUKK masih proses audit laporan keuangan.
“Mereka belum mengajukan dokumen secara resmi, tetapi sudah ada obrolan soal relisting,” ujar Hoesen, Jumat (16/1).
Bukaka merupakan perusahaan di bidang konstruksi, manufaktur, engineering, dan energi. Selain itu, Bukaka juga tengah mengembangkan proyek panas bumi.
Selain Bukaka, ada pula PT Mitra Energi Persada yang ingin relisting karena akan memperkuat posisi keuangan dan ekspansi. Sebelumnya, Mitra Energi adalah perusahaan teknologi informasi bernama PT Korpora Persada Investama berkode KOPI. BEI menghapus saham KOPI pada 7 Februari 2007 silam.
Kemudian pada 16 Januari 2008, Korpora Persada mengubah nama menjadi Mitra Energi Persada seiring peralihan bisnis ke sektor batubara, pengembang kelistrikan, serta distribusi minyak dan gas.
Mitra Energi yakin bisnisnya berkembang, lantaran memiliki klien di bidang perkebunan karet di Sumatera Selatan. Per November 2014, laba bersih perusahaan mencapai Rp 16 miliar. Targetnya, laba 2014 adalah sebesar Rp 17 miliar, dan di 2015 naik menjadi Rp 34 miliar.