Jakarta-TAMBANG. Perjalanan kompetisi Pertamax ‘APAIDEMU 2014’ yang telah dimulai sejak bulan September lalu. Selasa malamn, dewan juri telah mengumumkan Oki Ade Putra dari Yogyakarta yang mengusung ide berbasis teknologi bertema ‘BASUKI=Batako Sabut Kelapa Multifungsi’ sebagai juara pertama. Ia berhak meraih hadiah uang tunai sebesar Rp. 50 juta.
Bersama Oki yang pada saat melakukan presentasi ide di hadapan dewan juri babak Grand Final Pertamax ‘APAIDEMU 2014’ terlihat mendapat support tinggi dari tamu yang hadir, terpilih juga Imam Pesuwaryantoro yang mengusung ide juga berbasis teknologi bertajuk ‘Inovasi Filtrasi Jerami Nanokomposit Hybrid’ sebagai juara dua yang berhak atas hadiah uang tunai Rp. 25 juta, serta Yudik Yulianto yang juga mengusung ide berbasis teknologi ‘Floating Wave Energy’ sebagai juara tiga yang berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp. 15 juta.
Pada saat penjurian akhir yang melibatkan 5 sosok dewan juri yang berkompeten seperti Nugrono (Presiden Direktur Ducati Indonesia), Julian Aldrin Pasha (Jubir Presiden RI tahun 2009 – 2014), Muhammad Resa (Asisten Manajer Brand Communication Pertamax) dan Budiono Darsono (CEO detik.com) dan AB Susanto (Pakar Science Technology) dan berlangsung seru dan tegang, ketiga juara ini memang terlihat mampu menyampaikan dan mempertahankan ide kreatifnya dengan menjawab berbagai pertanyaan kritis yang diajukan dewan juri.
Bahkan penyampaian ide yang sangat komunikatif, sistematik yang diselingi dengan gaya penyampaikan yang segar membuat penonton yang mayoritas anak muda yang ikut menyaksikan jalannya babak Grand Final yang berlangsung hingga larut malam ini tetap antusias dan beberapa kali mengundang tawa namun tetap serius.
Ini merupakan prestasi tertinggi bagi ketiga juara tersebut yang dinobatkan sebagai juara kompetisi Pertamax ‘APAIDEMU 2014’ berdasarkan penilaian atas beberapa parameter seperti orisinalitas, aplikatif dan impactful. Dan sepanjang penilaian akhir, dewan juri pun terlihat sangat serius dengan melontarkan beragam pertanyaan kritis yang harus mampu dijawab oleh seluruh finalis sehingga ide yang terpilih memang sudah memenuhi parameter penilaian yang dijalankan.
Ketiga juara kompetisi Pertamax ‘APAIDEMU 2014’ ini mampu mengungguli 5 finalis lainnya yang dinobatkan oleh dewan juri pada Malam Apresiasi yang berlangsung seru ini. Sementara kelima finalis yang belum beruntung meraih gelar juara ini pun tetap mendapat hadiah working capital masing-masing sebesar Rp. 10 juta atas ide kreatif yang diikutsertakan dan dipresentasikan di hadapan dewan juri.
Adapun kelima finalis yang juga memiliki ide tak kalah kreatifnya adalah: Dedi Kusuma Wijaya (ide Lanjut Sekolah: karena anak-anak terbaik berhak belajar di sekolah terbaik); Anneke Puspa Calliandra (ide Nusantari); Betania Jezamin Setiawan (ide GandengTangan.org); Roby Darisandi (ide Gerakan Sejuta Data Budaya Indonesia sebagai Gerakan Digital Perlindungan Kebudayaan Indonesia) dan Awaludin Fatjrie Aryanto (ide H Brick – Smart Material dalam sistem bangunan tahan gempa).
Yanuar Budi Hartanto, Commercial Fuel Retail Marketing Manager PT. Pertamina (Persero) mengatakan turut bangga dengan lahirnya anak-anak muda Indonesia hebat yang memiliki ide kreatif serta keteguhan dan semangat untuk membuat Indonesia lebih baik melalui program Pertamax ‘APAIDEMU’ ini.
“Anak muda Indonesia memang sangat kreatif dan hebat yang dibuktikan pada babak Grand Final dan Malam Apresiasi kompetisi Pertamax. Ide-ide yang dilontarkan sudah dipersiapkan dengan cara kerja dan langkah-langkah serius untuk mewujudkan menjadi sebuah program yang aplikatif dan memiliki dampak bagi lingkungan sekitar. Kami bangga menjadi pematik semangat anak muda untuk terus berkreasi agar membuat Indonesia menjadi lebih baik,” katanya.
Untuk tiga juara kompetisi Pertamax ‘APAIDEMU 2014’ yang ternyata keseluruhannya berbasis teknologi ini, Yaniuar melihat terjadinya pergeseran tren atau isu yang diangkat anak muda. Bila pada penyelenggaraan pertama di tahun 2012, ide-ide yang masuk dan menjadi juara lebih banyak pada social movement (pergerakan sosial), maka di penyelenggaraan kedua ini terlihat tren atau isu teknologi banyak diusung anak muda.
“Tentunya melalui kompetisi Pertamax ‘APAIDEMU’ ini kami dapat terus memantau perkembangan topik, tren dan isu yang diminati anak muda sekaligus merangkul mereka untuk berpartisipasi secara aktif untuk membuat Indonesia lebih baik”.