Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dengan kandungan Reaserch Octane Number (RON) 90. Ditargetkan, selama dua bulan masa uji pasar, Pertamina bisa menjual Pertalie sebanyak 500 kiloliter (kl) per hari di 101 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menuturkan saat ini Pertalite baru dijual di tiga kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. “Uji pasar akan dilakukan selama dua bulan di wilayah Jakarta 40 SPBU, Bandung 28 SPBU dan Surabaya 33 SPBU,” terang Dwi saat peresmian uji pasar Pertalite di SPBU 31.1.02.02, Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Dwi menjelaskan Pertalite merupakan produk gasoline non subsidi, yang diformulasikan Pertamina untuk konsumen yang menghendaki bahan bakar pembakaran yang lebih baik, dengan harga terjangkau. Selama uji pasar itu, kata Dwi, Pertalite dijual dengan harga Rp8.400 per liter.
“Harga normalnya bisa mencapai Rp8.700 per liter tapi kami akan lihat perubahan harga minyak mentah,” katanya.
Dwi memastikan Pertamina tidak akan mengurangi volume premium meski sudah mengeluarkan Pertalite. “Kami sudah siapkan tanki timbun buat Pertalite, sudah disiapkan sendiri. Nanti dari sisi SPBU, kami tidak kurangi Premium,” ujar Dwi.
Bersamaan, VP Corporate Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro berharap kehadiran Pertalite bisa menjadi bahan bakar pilihan masyarakat serta mendulang kesuksesan sebagaimana Pertamax.
Ia menyebut, Pertalite memiliki kelebihan dari sisi kualitas. Spesifikasi Pertalite lebih tinggi dari spesifikasi kandungan sulfur dan stabilitas oksidasi yang diterapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). “Lebih tinggi dari RON 90 yang disyaratkan spesifikasi minyak bensin RON 90 KESDM tahun 2013,” kata Wianda.
Wianda mengungkapkan, spesifikasi BBM RON 90 yang ditetapkan Ditjen Migas memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05% sedangkan Pertalite sangat rendah 0,018%.