Bali-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) menanam 2.000 bibit pohon mangrove di Kawasan Pantai Mertasari, Bali, sebagai bagian dari kegiatan tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan seminar “Mangrove for Nation, Mangrove untuk Pembangunan Berkelanjutan” yang berlangsung sejak 12 Februari di Bali yang ditujukan untuk menggugah kesadaran semua pihak akan pentingnya upaya pelestarian pohon bakau di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan kegiatan pelestarian lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan terangkum dalam program “Menabung 100 Juta Pohon”. Sejauh ini sudah ada 88 juta pohon dan lebih dari dua juta pohon diantaranya adalah mangrove yang ditanam sejak 2011.
Dari jumlah pohon yang sudah tertanam dengan baik, lebih dari dua juta di antaranya merupakan pohon mangrove yang ditaman hampir seluruh daerah di Indonesia. Dwi menegaskan bahwa jumlah pohon tersebut akan terus ditingkatkan seiring komitmen Pertamina yang juga terus menguat akan upaya pelestarian lingkungan hidup untuk menunjang operasi bisnis yang berkelanjutan.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi, kami menyadari untuk menjaga kelestarian lingkungan, laut dan hutan demi kelangsungan hidup dan warisan yang lebih baik untuk anak cucu kita,” kata Dwi.
Pertamina berkomitmen untuk berkontribusi positif terhadap masalah global melalui pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pembangunan ini tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan maupun ketersediaan energi, namun dalam arti yang lebih luas yaitu mendorong gerakan yang mencakup tiga lingkup kebijakan yakni pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan (people, profit and planet).
Untuk itu, dalam pelaksanaan upaya pelestarian lingkungan, Pertamina menerapkan dua model, yakni model konservasi untuk menghasilkan oksigen bagi dunia dan model peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam model konservasi, Pertamina melakukan revegetasi atau reboisasi pada area konservasi atau lahan kritis. Sedangkan pada model peningkatan kesejahteraan, Pertamina memberikan bantuan pohon kepada masyarakat agar dapat dikelola secara mandiri dan mendapatkan manfaat ekonomis dari penjualan pohon tersebut.
“Kami mengharapkan dengan program kegiatan penanaman mangrove yang konkrit dan terus berkelanjutan ini dapat membantu mengurangi tingkat abrasi dan degradasi hutan sekaligus membantu mensejahterakan ekonomi masayarakat sekitar,” tuturnya.