Jakarta,TAMBANG,- PT Pertamina (Persero) resmi menggelar ajang Pertamina UMK Academy 2021. Acara yang menjadi Program Pendanaan UMK dibuka secara virtual pada Rabu (23/6) tersebut bakal digelar selama 6 (enam) bulan hingga pertengahan Desember 2021. Ditargetkan, 645 mitra binaan akan naik kelas melalui program UMK Academy tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Brahmantya Satyamurti Poerwadi membuka langsung kegiatan Kick Off Pertamina UMK Academy 2021 tersebut. Dalam sambutannya, Brahmantya memaparkan sejumlah tujuan digelarnya kegiatan ini. “Tentunya, yakni membantu para mitra binaan agar dapat naik kelas secara intensif,” tuturnya Brahmantya.
Selain itu, juga sebagai sarana untuk membantu meningkatkan jangkauan pasar produk mitra binaan. Lalu, meningkatkan pengetahuan usaha dalam pemasaran produk secara online. Serta memberikan knowledge berwirausaha untuk menciptakan wirausahawan yang tangguh dan mandiri.
Secara rinci, penjelasan teknis terkait pelaksanaan program Pertamina UMK Academy disampaikan Vice President CSR and SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita. Menurutnya, sama seperti gelaran UMK Academy tahun 2020, para mitra binaan yang terpilih menjadi peserta akan dikelompokkan menjadi empat kelas.
“Mereka akan dikelompokkan berdasarkan kondisi usahanya. Yakni kelas Go Modern yang mayoritas diisi oleh UMK dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Kemudian kelas Go Digital dan Go Online dari sektor perdagangan, jasa, dan industri. Serta kelas Go Global bagi UMK yang benar-benar siap mengisi pasar dunia melalui kegiatan ekspor,” tuturnya.
Untuk mewujudkan jumlah target UMK naik kelas, lanjut Arya, para peserta UMK Academy harus mampu memenuhi minimal 2 dari 7 indikator UMK naik kelas. Yaitu peningkatan jumlah pegawai, nilai pinjaman, kapasitas produksi, omzet, keterlibatan masyarakat sekitar, perluasan jangkauan pemasaran, dan kepemilikan sertifikat usaha.
“Kami optimistis, para mitra binaan peserta Pertamina UMK Academy 2021 ini mampu memenuhi indikator-indikator tersebut. Tentunya dengan menerapkan semangat berwirausaha yang tinggi dan dengan pendampingan dari Pertamina bersama rekanan yang terlibat pada ajang ini tentunya,” pangkas Arya.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman International Council for Small Business (ICSB) Hermawan Kartajaya juga membagikan pengalaman serta semangat berwirausahanya dalam sesi pembekalan. “Entrepreneurship itu bisa dipelajari, terutama masalah marketing. Tidak hanya marketing untuk customer saja, melainkan bisa dipakai untuk mencari network, jaringan, mendapatkan karyawan dan sebagainya,” katanya.
Dalam pemaparannya, dia juga mengapresiasi peran Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia dalam membina para usaha kecil.
“Bahwa entrepreneur sesungguhnya itu ada tiga: dia bisa lihat opportunity, bisa ambil risiko, dan kolaborasi. Ilmu Ini harus dimasukkan dalam setiap kelas untuk supaya UMK Academy ini lebih hebat lagi. Yang sekarang ini sudah bagus. Saya tidak pernah menemukan perusahaan lain yang sejenis Pertamina yang punya niat seperti ini (dalam membina UMKM),” imbuhnya.
Melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.