Beranda ENERGI Migas Pertamina Optimis Dengan Aset Luar Negerinya

Pertamina Optimis Dengan Aset Luar Negerinya

Jakarta-TAMBANG. Meski sedang menghadapi tantangan akibat melemahnya harga minyak dunia, PT Pertamina (Persero) tetap optimis. Bahkan di tahun-tahun mendatang BUMN energi ini punya target khusus untuk produksi migas dari aset luar negeri. Produksi migas dari lapangan yang ada di luar negeri bakal digenjot hingga menjadi 104 ribu boepd.

 

Hal ini dikemukakan oleh Presiden Direktur Pertamina International EP (PIEP) Slamet Riadhy kepada awak media hari ini. Slamet menjelaskan produksi migas dari aset luar negeri ditargetkan dari tahun ke tahun naik 11%.  Bahkan saat ini produksi migas dari aset Pertamina dari lapangan luar negeri sudah mencapai 113,4 ribu boepd. Artinya sudah melampaui target yang ditetapkan 94 ribu boepd.

 

“Tahun depan, setelah melihat dari aspek engineering, produksi migas dari aset internasional ini akan naik menjadi 104 ribu boepd,” ujar Slamet.

 

Saat ini Pertamina memiliki beberapa blok di tiga negara. Di Irak ada Blok West Qurna I. Kemudian Blok MNL, EMK, dan Ourhood yang ada di Aljazair. Lalu di Malaysia ada Blok K, Blok H, Blok P, SK 309, SK 311, dan SK 314A.

 

Namun Slamet mengaku bahwa tantangan industri migas ke depan masih sulit. Oleh karenanya Ia memperkirakan realisasi produksi tahun depan tidak seperti tahun ini. Dalam artian angka produksi tahun depan akan lebih rendah dari tahun ini. Hal ini karena dua faktor yakni secara natural, produksi tahun ini yang sebesar 113,4 ribu bph memang bakal turun kurang lebih 18%. Oleh karenanya untuk mencapai produksi sesuai target tahun depan sebesar 104 ribu boepd maka PIEP harus meningkatkan produksi hingga 30%.

 

Ada beberapa blok migas yang bakal menjadi andalan seperti dari Irak sebesar 2.500 bph menjadi 36 ribu bph dan Aljazair dari 1.500 bph menjadi 22,5 ribu bph. Bila ini sukses dijalankan maka produksi minyak dari aset luar negeri bisa naik dari 80 ribu bph menjadi 84 ribu bph. Sementara produksi gas akan dijaga tetap sama sekitar 208 juta mmscfd.

 

“Tahun ini kami bisa di atas target karena injeksi di Irak ternyata hasilnya bagus, tetapi tahun depan ini akan turun secara alami. Kami harus melakukan injeksi lagi untuk menjaga produksi ini, ini tidak ada yang bisa menjamin hasilnya,” ungkap Slamet.