Jakarta, TAMBANG – Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Perum Perhutani menandatangani Head of Agreement (HoA) Kerja Sama Pengembangan Proyek Nature Based Solution (NBS). Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan Direktur Utama Perum Perhutani diwakili Direktur Operasi, Natalas Anis Harjanto di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Kabupaten Bogor, Senin (20/06).
Penandatangan HoA disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono.
Salah satu proyek NBS nantinya akan dilakukan melalui skema reduced emission from deforestation and forest degradation (REDD). Proyek ini bertujuan untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan.
Dalam arahannya, Pahala menyampaikan bahwa pembentukan perusahaan NBS dan kerja sama antara Perhutani serta Pertamina NRE, merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi.
“Dengan adanya NBS kita berharap bisa menjaga lingkungan di sekitar kita. Kita mendorong adanya energi baru terbarukan, yang berkaitan dengan sektor energi mengingat sebagai salah satu penghasil emisi terbesar,” kata Pahala.
Lebih lanjut Pahala juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, dengan luasan hutan serta kekayaan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki. Indonesia didorong untuk menurunkan emisi, dengan target mencapai 29% dalam waktu 10 tahun di 2030.
“Tentunya kita berharap proyek NBS untuk dapat memanfaatkan, mengelola, serta melestarikan wilayah hutan dengan potensi pengembangannya yang dalam hal ini Perhutani beserta anak perusahaannya berperan sebagai penyedia lahan (land co) sementara Pertamina NRE sebagai pengelola bisnis NBS melalui NBS co,"” ujar Pahala.
Sementara, Dannif menyampaikan Pertamina NRE mendapat amanah untuk mengawal transisi energi Pertamina. “Salah satu fokus bisnis kami adalah low carbon solutions di mana nature based solutions menjadi salah satu proyek utamanya. Proyek ini sangat berpotensi untuk mendukung target net zero emission. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi dengan Perhutani yang memegang konsesi kehutanan negara,” tutur Dannif.
Menurut dia, Pertamina NRE juga terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi EBT di internal Pertamina serta mengembangkan solusi dekarbonisasi seperti EV ecosystem, Green Hydrogen, dan energy efficiency sebagai upaya untuk dapat mencapai target penurunan emisi Pertamina Group.
“Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut serta kolaborasi dengan Perhutani Group dapat mendukung aspirasi Net Zero Emission Pertamina pada tahun 2060. Pertamina juga berperan aktif dalam menyukseskan Presidensi G20 khususnya dalam isu transisi energi berkelanjutan,” paparnya.