Beranda ENERGI Migas Pertamina Harapkan Proses Peralihan Blok Mahakam Berjalan Lancar

Pertamina Harapkan Proses Peralihan Blok Mahakam Berjalan Lancar

Jakarta-TAMBANG. Pemerintah telah menegaskan PT Pertamina (Persero)  sebagai pengelola Blok Mahakam yang akan berakhir masa kontraknya pada akhir 2017. Dengan demikian tersisa dua tahun lagi bagi perusahaan migas milik negara ini melakukan proses ambil alih tersebut. Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto yang menegaskan bahwa perusahaan memiliki waktu hingga akhir 2017 untuk melakukan persiapan atau masa alih kelola Blok Mahakam.

 

Menurut Dwi ada beberapa hal yang disiapkan yakni  meliputi persiapan sistem pengadaan barang dan jasa penunjang operasi, pergantian sistem teknologi informasi, keuangan, novasi kontrak, alih kelola SDM, dan segala hal yang dibutuhkan untuk memastikan pengalihan operatorship Blok Mahakam kepada Pertamina berjalan dengan mulus pada awal 2018.

 

Untuk itu, Pertamina tetap mengharapkan dukungan pemerintah dan kerjasama operator eksisting untuk memastikan masa transisi berjalan lancar. “Kepentingan utama Pertamina saat ini adalah memastikan proses alih kelola berjalan dengan baik sehingga produksi Blok Mahakam dapat dijaga pada level optimal pada saat perpindahan operatorship nantinya,”tegas Dwi.

 

Menurut mantan Dirut PT Semen Indonesia ini,  Pertamina sangat mengapresiasi keputusan pemerintah dan mengharapkan pemerintah dapat menfasilitasi penyediaan data yang lebih lengkap yang diperlukan untuk persiapan alih kelola tersebut. “Disisi lain, dari operator eksisting diharapkan agar komunikasi dan koordinasi dapat berjalan dengan baik selama proses persiapan alih kelola berlangsung,” kata Dwi.

dwi sutjipto pertamina

Blok Mahakam telah masuk di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Oleh karena itu, dia menegaskan tidak ada lagi isu mengenai kesiapan teknologi, SDM, termasuk mengenai finansial. “Pertamina sudah mempersiapkan antisipasi-antisipasi yang diperlukan, termasuk masalah finansial. Apalagi, dengan status Blok Mahakam yang sudah berproduksi, kebutuhan investasi justru dapat diperoleh dari hasil produksi. Tentu saja, kami pun sudah menyiapkan rencana capex yang diperlukan nantinya,” pungkasnya.

 

Menurutnya investasi akan dilakukan mulai dari melakukan pengeboran untuk blok yang ada dan juga melakukan kegiatan eksplorasi guna menambang cadangan. “Investasi yang disediakan sebesar US$2,5 miliar setiap tahun selama 20 tahun masa kontrak,”terang Dwi.