Jakarta-TAMBANG. Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) menyalurkan 100% produksi gas untuk kebutuhan domestik di bidang Listrik, Pupuk dan Industri. Langkah itu dilakukan guna mewujudkan komitmen pemenuhan gas bumi untuk dalam negeri. Muhammad Baron Public Relation Manager PT Pertamina EP mengatakan saat ini produksi gas Pertamina EP sebesar 1.025.47 MMSCFD.
Sebanyak 91,68% atau sekitar 940.17 MMSCFD disalurkan kepada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang – bidang yang sesuai prioritas alokasi gas seperti PLN untuk pemenuhan kebutuhan Listrik, Pupuk Sriwijaya dan Pupuk Kujang untuk pemenuhan pupuk dan PGN untuk pemenuhan kebutuhan industri.
“Dan dari jumlah yang disalurkan tersebut sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan domestik,” ujar Baron dalam keterangan persnya, akhir pekan lalu.
Sementara itu, terkait penjualan gas PT Pertamina EP kepada perusahaan trader swasta relatif kecil dan hal tersebut dipengaruhi segi keekonomian suatu wilayah. Pun demikian, penjualan gas terhadap perusahaan trader swasta tersebut dilakukan sesuai dengan aturan berlaku yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Jadi pola bisnis gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP adalah sesuai dengan aturan yang diterbitkanoleh pemerintah untuk lingkup kegiatan usaha hulu migas” jelas Baron.
Selain untuk memenuhi komitmen alokasi yang telah ditetapkan pemerintah, PT Pertamina EP juga memberikan kontribusi kepada proses pemasangan jaringan gas rumah tangga yang juga menjadi program unggulan Pemerintah melaluiKementerian ESDM dalam pengembangan industri gas nasional.
Sampai dengan tahun 2014, jaringan gas kota yang telah terbangun di seluruh Indonesia tercatat mencapai 89.464 sambungan rumah (SR). Sebelumnya data yang ada menyebutkan jumlah jaringan gas kota yang terbangun sejak periode 2009-2013 adalah sebanyak 72.511 SR.
Pada tahun 2014, jumlah jaringan gas kota yang terbangun tercatat mencapai 16.953 SR. Jaringan gas kota yang selesai dibangun pada tahun 2014 tersebut terdistribusi di sejumlah wilayah diantaranya KabupatenBekasi 3.949 SR, Kabupaten Bulungan 3.300 SR, Kabupaten Lhokseumawe 3.997 SR, Kota Sidoarjo (Lanjutan) 1.707 SR, dan Kota Semarang 4.000 SR.
Sumber gas untuk jaringan gas rumah tangga yang dibangun pada tahun 2014 tersebut berasal dari gas yang diproduksikan salah satunya oleh PT Pertamina EP. “Kami komitmen untuk mendukung program pemerintah terkait konsumsi gas domestik, untuk itu kami juga mengharapkan dukungan dari seluruh pihak agar operasi kami dapat berjalan lancer dan kebutuhan Negara akan migas dapat terpenuhi.” pungkas Baron.