Jakarta-TAMBANG.PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field selaku anak perusahaan di sektor hulu PT Pertamina (Persero) yang beroperasi di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta juga merupakan Kontraktor Kontrak Kerjasama dibawah naungan SKKMigas kembali menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan produksi migas.
Salah satu upaya yang berhasil dilakukan adalah peningkatan produksi lapangan eks KSO GCI (dalam pailit) yang sejak September 2017 kembali di kelola oleh PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field.
“Sejak ditinggalkan KSO GCI setelah bulan Agustus 2017 produksi existing tinggal 200 Barel Per Hari (BOPD) dan alhamdulillah pada periode bulan Oktober 2017 kita sudah mencapai diatas 700 Barel Per Hari (BOPD)”, ujar Heru Irianto Cepu Field Manager.
Lebih lanjut Heru menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produksi di lapangan eks GCI tersebut dilakukan beberapa tahapan, melakukan skala prioritas potensi terbesar gain produksi untuk perawatan, kemudian dengan menghidupkan sumur – sumur yang mati.
“Selain itu kami bekerjasama dengan masyarakat penambang untuk mengembalikan sumur – sumur atau aset – aset negara yang sebelumnya dikelola oleh masyarakat penambang. Kemudian kami juga memperbaiki fasilitas produksi serta mengembalikan efisiensi subsurface pump diatas 80%”, jelas Heru.
Kemudian Heru menjelaskan bahwa target akhir tahun untuk lapangan eks GCI ini sebesar 1080 Barel Per Hari (BOPD). “Kami berharap hasilnya lebih besar dari target tersebut”, katanya.
Terhitung sejak 24 Oktober 2017, total realisasi produksi Cepu Field diatas 2200 Barel Per Hari (BOPD) atau sekitar 115 % dari target rata – rata produksi minyak Cepu Field setahun sebesar 1862 Barel Per Hari (BOPD)
Sementara untuk produksi Gas, mencapai 68,7 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) dengan tingkat penjualan Gas yang terserap mencapai 42,5 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD)
“Harapan kami produksi hingga akhir tahun dapat terus ditingkatkan sehingga dapat membantu pemenuhan target produksi migas nasional”, pungkas Heru.