Beranda Tambang Today Pertamina Dirikan Posko Sementara Di DPPU Palu dan TBBM Donggala

Pertamina Dirikan Posko Sementara Di DPPU Palu dan TBBM Donggala

Makassar, TAMBANG – PT Pertamina  (Persero) mendirikan  Posko sementara penanganan korban gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Mulai Sabtu (29/9) dua posko  didirikan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Palu dan di Terminal BBM (TBBM) Donggala.

 

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region ( MOR) VII, M. Roby Hervindo menegaskan posko tersebut sebagai salah satu bentuk reaksi cepat tanggap darurat Pertamina untuk penanganan korban serta distribusi energi.

 

“Selain dua posko tersebut, Pertamina sedang mengupayakan satu posko lagi di Kota Palu bekerja sama dengan Hiswana Migas DPC Sulteng,” kata M. Roby Hervindo

 

Pertamina juga mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan  ke Donggala. Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim dengan mengerahkan beberapa tim dari titik lokasi pemberangkatan di sekitar Pulau Sulawesi.

 

Tim 1 dari Makassar, Sulawesi Selatan berangkat siang ini dengan kapal perang TNI AL  dari pelabuhan Lantamal. Tim yang terdiri dari tujuh orang tersebut meliputi pekerja, tenaga medis, welder dan helper.

 

Tim kesehatan yang diketuai dr. Jeane  nantinya akan fokus pada penanganan korban serta pengobatan para pengungsi pasca gempa.

 

“Kami sangat berduka dan terpanggil untuk segera membantu saudara kita yang ada di Donggala, karena mereka sangat membutuhkan bantuan sekecil apapun. Penanganan medis nantinya akan kami dahulukan untuk korban anak-anak dan lansia di sana,” kata Jeane.

 

Tim tersebut selain membawa obat-obatan juga membawa bantuan logistik dasar seperti tenda posko, genset, air bersih, makanan, webbing sling, chainblock, kompor dan tabung elpiji.

 

Sementara Tim 2 dari Makassar, berangkat melalui jalan darat. Tim ini membuka akses komunikasi yang saat ini masih terputus, dengan membawa peralatan komunikasi serta melayani kebutuhan dasar masyarakat.

 

Pertamina juga akan memberangkatkan tim relawan dari Palopo menggunakan dua truk terdiri dari  delapan orang. Tim ini akan membawa terpal, tenda, genset, mukena, handuk, kain panjang, sarung, selimut dan tikar.

 

Selanjutnya tim relawan Gorontalo berangkat lima orang yang akan membawa genset dan chainblock.