Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) dan Marubeni menyepakati kerjasama eksklusif dengan General Electric untuk penyediaan teknologi Combined Cycle Gas Turbine IPP Jawa 1 berkapasitas 1.600 MW.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan ditetapkannya General Electric sebagai penyedia teknologi pada proyek IPP Jawa 1 menandai masuknya konsorsium Pertamina-Marubeni pada tahapan penting untuk mempersiapkan diri dalam tender IPP Jawa 1 oleh PT PLN (Persero).
“General Electric telah menyatakan komitmen kuatnya untuk memberikan dukungan maksimal kepada konsorsium termasuk penyediaan teknologi yang paling advance dan efisien di dunia,” ungkap Wianda, Minggu (13/3).
General Electric akan menyediakan teknologi pembangkitan listrik CCGR paling mutakhir di dunia, yaitu 9HA. Teknologi yang telah terbukti dan banyak digunakan di dunia tersebut diyakini dapat meningkatkan efisiensi pembangkitan menjadi di atas 61%, sebagaimana banyak tersedia di pasar saat ini.
Proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) IPP Jawa 1 akan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan perkiraan investasi US$2 miliar (termasuk FSRU) dan merupakan bagian dari program pemerintah yaitu 35.000 MW. PT PLN (Persero) diinformasikan akan mulai membuka penawaran tender pada awal Mei 2016.
Konsorsium Pertamina-Marubeni juga telah menyepakati kerjasama dengan Samsung C&T sebagai penyedia jasa Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Bergabungnya pemain-pemain besar di industri pembangkitan listrik tersebut, kata Wianda, membuktikan keseriusan Pertamina sebagai leader dari konsorsium ini untuk mendukung pemerintah dan PT PLN (Persero) merealisasikan proyek IPP Jawa 1 yang telah direncanakan.
“General Electric dengan teknologi mutakhirnya, Samsung C&T sebagai pelaksana EPC kelas dunia, dan Marubeni yang merupakan salah satu IPP terbaik global bersama-sama Pertamina yang merupakan National Energy Company Indonesia siap mendukung pemerintah untuk Program 35.000 MW khususnya IPP Jawa 1,” tutup Wianda.