Bandung – TAMBANG – Industri pertambangan sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan tersertifikasi di bidang teknik pertambangan dan geologi. Karena itu, peran PPSDM Geo Minerba sangat penting untuk melahirkan para tenaga terampil dan tersertifikasi.
Hal itu dikatakan mantan Wakil Menteri ESDM periode 2013-2014, Susilo Siswoutomo. Menurutnya, industri pertambangan saat ini sangat membutuhkan tenaga teknik yang tersertifikasi. Legalitas sertifikasi tersebut menurutnya, menunjukkan kompetensi dan kualitas tenaga teknik tersebut terjamin.
“Ada lebih dari 6.000 pertambangan yang IUP Clean and Clear (CnC), dan mereka harus mematuhi atura terkait pertambangan yang baik. Tentunya membutuhkan tenaga terampil. Nah disini menjadi peluang PPSDM Geo Minerba untuk banyak melahirkan tenaga teknik terampil, pangsa pasarnya besar,” kata Susilo, saat menjadi keynote speech Promotion Day Gebyar Badan Layanan Umum (BLU) PPSDM Geo Minerba, di Bandung, Kamis (3/5).
PPSDM Geo Minerba yang saat ini menjadi BLU, dikatakan Susilo, saat ini harus bergerak lincah untuk meberikan pelatihan-pelatihan. Karena sudah otonom dalam mengelola anggaran. “Harus bergerak lincah saat ini, karena secara anggaran sudah bisa mencari sendiri. Karena itu oenitng untuk terus bergerak, untuk memberikan pelatihan–pelatihan,” tutur Susilo.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba, Hendrasto, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 42/2016, standar nasional yang dipakai dalam pertambangan yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) dan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Pemenuhan terhadap sertifikasi itu sangat penting, karena menurutnya, kegiatan pertambangan dan mineral membutuhkan tenaga kerja yang kompeten.
Sebab, pertambangan terkait dengan teknologi dan beresiko tinggi. “Kegiatan pertambangan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu harus safety dalam prosesnya, dan membutuhkan dukungan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas,” tutur Hendrasto.
Masih menurut Hendrasto, kehati-hatian di dalam dunia pertambangan sangat tinggi. Karena ketika terjadi kecelakaan atau kelalaian dalam pekerjaan, maka akan sangat mengganggu proses pertambangan.
“Ada korban saja dalam pertambangan, maka akan mengganggu seluruh proses pekerjaan. Harus dihentikan terlebih dahulu. Karena itu, butuh tenaga yang kompeten dan tersertifikasi, juga sistem keamanan kerja yang baik,” pungkas Hendrasto.
Sebelumnya, Acara dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan dan Tata Ruang Kementerian ESDM Satry Nugraha.
Pembicara kunci utama lainnya dengan tema “Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja Pertambangan” yaitu Adjat Sudradjat, guru besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran dan Mantan Dirjen Pertambangan, Wakil Ketua BNSP Muhammad Najib.
Acara ini diakhiri dengan kegiatan Fun Bike dan Geowisata ke Stone Garden sekaligus kunjungan ke Kampus Lapangan Cipatat Padalarang
Selain itu, dilakukan juga revitalisasi aset Kampus Lapangan Cipatat Padalarang, Kampus Lapangan Cisolok Sukabumi, Kampus Lapangan Tambang Bawah Tanah Sawahlunto Sumatera Barat, Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung serta optimalisasi potensi wisma diklat menjadi hotel berbintang. Pada saat yang bersamaan dilangsungkan penandatanganan prasasti wisma diklat menjadi Geowisata Inn sebagai awal dimulainya optimalisasi wisma menjadi hotel berbintang.
Promotion Day Gebyar BLU PPSDM Geominerba yang dilaksanakan adalah bagian dari tekad ingin sukses dalam menjalankan perannya sebagai Badan Layanan Umum. Seraya mengajak seluruh pemangku kepentingan bidang geominerba untuk bekerjasama sebagai titik tolak kebangkitan dan peningkatan layanan terhadap pembangunan SDM atau tenaga kerja pertambangan yang handal dan berdaya saing tinggi, untuk menuju kejayaan ekonomi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Selain itu kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang berkumpulnya para ahli, birokrat, pelaku industri tambang, pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama membangun sinergi dan persepsi yang sama dalam menciptakan SDM Geominerba yang handal dan kompeten.