Beranda Tambang Today Perkuat Infrastruktur Gas Bumi, PGN Bangun Terminal LNG di Jawa Timur

Perkuat Infrastruktur Gas Bumi, PGN Bangun Terminal LNG di Jawa Timur

Jakarta, TAMBANG- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN )melalui anak usaha PT PGN LNG Indonesia (PLI) bekerjasama dengan PT Pelindo III (Persero) untuk mengembangkan Terminal LNG Teluk Lamong, Jawa Timur. Terminal akan digunakan untuk untuk melayani kebutuhan energi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sekitarnya.

 

Terminal LNG Teluk Lamong akan menjadi obyek vital bagi pembangunan ekonomi dan mobilitas transportasi di Pulau Jawa. Pasalnya, kehadiran terminal LNG menjadi solusi dalam menyediakan tambahan pasokan gas hingga ke wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan jaringan pipa PGN.

 

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengungkapkan poin penting pembangunan infrastruktur LNG di Teluk Lamong yaitu penguatan sistem distribusi dan regasifikasi LNG. Sehingga semakin mengokohkan layanan terintegrasi dari PGN.

 

“Dengan tersedianya tambahan pasokan gas yang dimaksud, PGN dapat meningkatkan ketahanan dan keberlangsungan pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur dengan sasaran industri, ritel, dan kelistrikan. Saat ini pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur hanya mengandalkan sumur-sumur gas berdasarkan Kontrak Kerja Sama minyak dan gas bumi yang berada di sekitar Jawa Timur,” ungkap Gigih melalui keterangan tertulis, Jumat (29/3).

 

Selain itu, Terminal LNG Jawa Timur juga diharapkan dapat menyediakan fasilitas pengisian LNG dengan moda LNG trucking yang memanfaatkan ISO tank kapasitas pengisian ±10 BBTUD. Hal ini dapat memberikan solusi energi dan membuka pasar-pasar ritel baru di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga Jawa Barat.

 

Kerjasama ini juga akan mengusahakan pemanfaatan pasokan LNG untuk kapal-kapal yang berbahan bakar berbasis LNG (truck to ship LNG bunkering) di terminal terminal milik Pelindo III. Dengan demikian pemanfaatan tersebut dapat membantu pemerintah memenuhi regulasi International Maritime Organization (“IMO”) yang berlaku mulai 1 Januari 2020, untuk menurunkan kadar Sulphur dari fuel menjadi maksimum 0.5% (dari limit eksisting 3.5%) untuk kepentingan lingkungan, dengan mengurangi emisi berbahaya dari kapal-kapal.

 

Pembangunan Terminal LNG Jawa Timur ditargetkan akan beroperasi pada kuartal IV di tahun 2019. Pada fase pertama, Terminal LNG Jawa Timur akan memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 30 BBTUD, yang nantinya akan dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan energi di Jawa Timur dan sekitarnya.