Jakarta, TAMBANG – Distributor resmi alat berat merek LGMG, PT LGMG Machinery Indonesia, meresmikan kantor baru di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis (19/12). Peresmian ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-2 LGMG Machinery Indonesia.
Komisaris PT LGMG Machinery Indonesia, Carlos Cayadi menyampaikan bahwa dengan kehadiran kantor baru, perusahaan dapat lebih optimal dalam menjalankan bisnisnya. Ia berharap, di masa mendatang unit-unit LGMG dapat masuk ke berbagai sektor industri di Indonesia, selain pertambangan.
“Terima kasih atas kehadirannya untuk perayaan ulang tahun LGMG Machinery Indonesia. Saya berharap perusahaan dapat memberikan dukungan produk yang mampu mendorong perkembangan industri pertambangan dan sektor lain di seluruh Indonesia,” ungkap Carlos.
Carlos juga menyoroti pertumbuhan penjualan alat berat LGMG di Indonesia selama dua tahun terakhir yang cukup signifikan. Salah satu sektor utama pengguna alat berat LGMG adalah industri tambang batu bara di Kalimantan dan Sumatera.
“Pada tahun pertama dan kedua, kami telah memasuki sektor pertambangan batu bara, terutama di wilayah Kalimantan dan Sumatera,” tambah Carlos.
Carlos menargetkan pada tahun depan, perusahaan dapat menjangkau industri pertambangan nikel. Ia menjelaskan bahwa LGMG memiliki unit yang cocok untuk tambang nikel dengan kondisi tanah yang lembek.
“Saya berharap tahun depan kami dapat masuk ke sektor tambang nikel. Kami memiliki model unit articulate dump truck yang sangat cocok untuk area tambang nikel dengan kontur tanah yang kurang stabil,” jelasnya. “Saat ini kami sedang mendorong penetrasi ke wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan daerah lainnya,” tambah Carlos.
Lagi, BUMI Raih Penghargaan Sustainability Report Terbaik
Optimisme Carlos didukung oleh layanan purna jual LGMG yang prima, baik dari segi ketersediaan suku cadang maupun keahlian teknisi. Selain di Jakarta, layanan purna jual juga tersedia di cabang-cabang di Palembang dan Samarinda. Dealer resmi LGMG juga beroperasi di Samarinda, Banjarmasin, Palembang, dan Kendari.
“Cabang kami ada di Samarinda, Palembang, dan Jakarta. Untuk dealer, kami hadir di Samarinda, Banjarmasin, Palembang, dan Kendari,” katanya.
Tahun ini, PT LGMG Machinery Indonesia berhasil menjual 600 unit alat berat, mencapai target yang telah ditetapkan. Carlos optimistis angka tersebut dapat terus meningkat hingga akhir tahun 2024.
“Penjualan tahun ini telah mencapai sekitar 600 unit. Kami masih berupaya untuk melampaui target ini dalam waktu dekat,” ucapnya.
Salah satu pelanggan LGMG, Joko Utomo, HR Corporate PT Multi Services Mining (MSM), menyampaikan kepuasannya terhadap unit dan layanan purna jual yang diberikan. PT MSM merupakan kontraktor pertambangan batu bara di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
“Kami menggunakan unit LGMG tipe MT 60 dengan kapasitas 45 ton. Unit ini telah beroperasi selama sekitar 300 jam kerja dengan hasil yang memuaskan. Produksi rata-rata mencapai 57 bcm per jam dengan konsumsi bahan bakar hanya 15-18 liter per jam,” ungkap Joko.
Namun, Joko berharap LGMG dapat terus meningkatkan layanan purna jual untuk menjaga performa dan daya tahan unit.
“Kami berharap layanan purna jual semakin diperkuat agar kinerja unit tetap optimal dan ketersediaan utilitas bisa dimaksimalkan,” jelasnya.
Joko juga mengapresiasi program “Rent to Buy” dari LGMG, yang memberikan fleksibilitas finansial dengan harga kompetitif. Rencananya, PT MSM akan melakukan peremajaan 30 unit alat berat dengan merek LGMG pada tahun 2025.
“Kami baru mengambil enam unit atau satu fleet. Ke depan, kami merencanakan peremajaan untuk menggantikan 30 unit lama, kemungkinan dengan tipe MT 60 sekitar 20 unit pada tahun 2025,” tambahnya.
Joko juga menyampaikan ucapan selamat atas ulang tahun ke-2 LGMG dan peresmian kantor baru. Ia berharap sinergi antara PT MSM dan LGMG tetap terjaga melalui program-program unggulan lainnya.
“Selamat ulang tahun kepada LGMG, khususnya untuk Pak Carlos. Semoga semakin sukses dan terus mendukung perusahaan kontraktor batu bara seperti kami. Program ‘Rent to Buy’ ini sangat membantu kami dari sisi permodalan,” ucap Joko.
Business Development Manager PT MSM, Yogi Yogaswara, menjelaskan bahwa program “Rent to Buy” memungkinkan pelanggan untuk membayar 400 jam per bulan atau selama dua tahun, hingga mencapai total 1.600 jam. Setelah target tercapai, unit tersebut menjadi milik pelanggan.
“Skemanya, pelanggan membayar sekitar 400 jam per bulan selama dua tahun atau 1.600 jam total. Begitu salah satu target tercapai, unit langsung menjadi milik pelanggan, tentu dengan dibeli di akhir jam rentalnya” jelas Yogi.
Yogi menambahkan bahwa skema ini sangat menguntungkan dari sisi finansial dan dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Ia berharap pendekatan ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain.
“Skema ini menarik dan menguntungkan. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk membantu finansial pelanggan,” tutup Yogi.