Muara Enim, TAMBANG – PT RMK Energy Tbk, perusahaan jasa logistik batu bara terintegrasi di Sumatra Selatan, berkomitmen terhadap terciptanya lingkungan kerja inklusif, termasuk kesempatan kerja yang sama bagi perempuan di industri pertambangan. Kesetaraan gender merupakan salah satu pilar dalam Sustainable Development Goals (SDG).
Industri pertambangan adalah industri yang didominasi oleh kaum pria, namun industri pertambangan terus berkembang semakin inklusif, sehingga semakin banyak perempuan yang berpartisipasi di industri pertambangan.
Perkembangan ini sejalan dengan tujuan perjuangan RA Kartini terkait kesetaraan hak perempuan, yang hari lahirnya pada 21 April diperingati setiap tahun sebagai Hari Kartini.
“Semakin banyak perempuan Indonesia yang terjun dan berkontribusi positif di industri pertambangan. Kami mendukung dan menyambut baik perkembangan ini demi pertumbuhan yang berkelanjutan,” ucap Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra, Jumat (21/4).
Kata dia, RMK Group memiliki “Kartini” tambang yang bekerja di garda depan bersama rekan-rekan kerja yang mayoritas pria.
“Kartini” RMK Group antara lain Regina Glori Samanta (Junior Coal Quality), Junisca Vahurina (HSE Document Control – Paramedic) dan Eno Yunitasari, Admin Produksi Mining.
“Perempuan di tambang memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dengan pria, justru perempuan mempunyai beberapa kelebihan dibanding pria, karena mereka lebih teliti, sabar dan tekun dalam bekerja,” kata Riki Suputra selaku GM Operations PT RMK Energy.
Bagi Regina (24 tahun), industri tambang merupakan tantangan karena harus bekerja di remote area dan jauh dari keluarga. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan langkahnya.
“Kita harus bisa membuktikan bahwa wanita dan pria memiliki kesempatan yang sama menuju kesuksesan dan membawa harum nama keluarga,” kata perempuan lulusan Teknik Geologi ini.
Sebagai Junior Coal Quality, Regina bertanggung jawab mempertahankan kualitas batubara dari pit hingga ke Pelabuhan muat Musi 2 dalam keadaan good product.
Sementara itu, Junisca (25 tahun), sebagai lulusan Keperawatan, menilai karier tenaga medis tidak hanya seputar pelayanan di rumah sakit, namun industri pertambangan juga menawarkan karier yang menarik bagi tenaga medis. Junisca bergabung ke RMK Group divisi HSE sejak Agustus 2022 lalu.
“Awal terjun ke dunia tambang tidak mudah, namun dukungan dari atasan dan rekan kerja di RMK Group sangat luar biasa sehingga saya dapat beradaptasi,” kata perempuan kelahiran Gunung Megang ini, area kerja RMK Group di Muara Enim.
Eno Yunitasari (25 tahun) sebagai Admin Produksi Mining selalu berhadapan dengan pria yang bekerja sebagai operator, driver dan pengawas.
Namun kondisi ini justru semakin membentuk karakter dan mental Eno menjadi perempuan yang kuat. Eno juga yakin bisa membuktikan bahwa tidak ada batasan antara pria dan wanita dalam hal pekerjaan.
“Yakinlah banyak perempuan sukses karena menunjukkan kemampuannya, tidak ada sukses yang datang tanpa kerja keras,” pesan Eno bagi perempuan-perempuan Indonesia yang ingin terjun ke dunia tambang.