Jakarta, TAMBANG – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Maluku Utara (Malut) mendorong peningkatan peran pertambangan nikel terhadap daerah lewat penyelenggaraan Mining Conference dan Exhibition di Grand Dafam Bela Ternate, Sabtu (3/9). Agenda tersebut mengusung tema “Kebijakan Pertambangan dan Kontribusi Ekonomi Pertambangan Maluku Utara Dari Sektor Pajak dan PNBP”.
Ketua panitia Mining Conference, Muhammad Lail Wahid mengatakan, agenda tersebut merupakan bagian dari program kerja Perhapi Malut yang melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pelaku usaha pertambangan dan smelter hingga kalangan pemerintahan seperti Dirjen Minerba KESDM, Kepala Dinas ESDM Malut, Ditjen Pajak, dan Pemda Malut.
“Kami mengadakan kegiatan ini dalam rangka bagaimana pihak-pihak terkait, baik itu dari instansi pemerintah kalangan pengusaha untuk berkumpul, bagaimana memberi masukan serta transfer pengetahuan untuk memajukan pertambangan nikel di Malut,” ungkap Lail.
Menurutnya, Malut menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal pertama tahun ini, yang kemudian disusul oleh Papua dan Sulawesi Tengah. Dalam capaian tersebut, sektor pertambangan dan smelter menjadi lini industri yang berperan signifikan.
Dilihat dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh akselerasi ekspor sejalan dengan meningkatnya produksi komoditas hilir nikel. Selain itu, juga didukung oleh perkembangan investasi smelter di Malut.
“Pertumbuhan tersebut beriringan dengan realisasi produksi bijih nikel dan hilirisasinya, serta akselerasi perdagangan seiring pulihnya kondisi ekonomi,” ungkap Lail.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Perhapi Malut, Muhammad Qadafi menjelaskan, sektor pertambangan nikel di Malut perlu terus didorong untuk memajukan daerah. Saat ini, wilayah Sulawesi sudah lebih dulu maju, dan proyeksinya akan bergeser ke wilayah Malut.
“Apa yang sudah berkembang di Sulawesi terutama Morowali patut menjadi percontohan, di mana pertambangan nikel terbukti dapat memajukan ekonomi daerah. Tren ke depan akan bergeser ke Malut, kita perlu mempersiapkan itu, terutama dari sisi sumder daya manusia,” ujarnya.