Jakarta – TAMBANG. Demi melancarkan proyek listrik 35 ribu MW, pemerintah segera mengumumkan harga patokan tertinggi untuk pembelian listrik dari pihak swasta. Ketetapan ini diharapkan mempercepat proses negosiasi dengan para produsen listrik swasta (Independent Power Producer / IPP).
“Mungkin dalam 1-2 hari akan kita umumkan,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said, selepas rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Dirut PLN Sofyan Basir di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (6/1).
Patokan harga tersebut akan dibedakan berdasarkan jenis energi yang dipakai untuk membangkitkan listrik.
“Ya, tiap energi primer berbeda-beda. Batu bara berapa, gas berapa, itu nanti dalam minggu ini akan kita jelaskan,” Sudirman menegaskan.
Dalam skema yang telah dirancang pemerintah, IPP memang memegang porsi sebesar 25 ribu MW dari total kapasitas 35 ribu MW yang akan dibangun. Sisanya sebesar 10 ribu MW adalah kontribusi PLN. Karenanya, pemerintah pun perlu menarik banyak investor melalui IPP untuk memenuhi target lima tahun ke depan itu.
“PLN akan membuka peta dimana saja titik-titiknya. Itu jadi bagian negosiasi antara rencana PLN dengan IPP. Siapa tahu diantara mereka sudah punya calon lokasi, kita rekonsiliasi,” katanya.
Sudirman menceritakan bahwa dalam rapat juga dibahas upaya pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait program kelistrikan ini. Beberapa diantaranya adalah penyelesaian pengadaan tanah, serta percepatan perizinan guna mempermudah investasi.
Secara khusus, pemerintah juga akan membentuk tim nasional yang terdiri dari wakil seluruh kementerian terkait. Tim nasional tersebut rencananya akan berada di bawah koordinasi Menteri ESDM.
“Itu beberapa hal yang tadi dibahas secara detail. Wapres memberikan arahan sangat detail, saya kira tugas kami-kami untuk melaksanakan,” tambahnya.