Jakarta-TAMBANG. Sejalan dengan akan diberlakukannya ketentuan batasan emisi pada 2020 yang diberlakukan International Maritim Organization (IMO), Pemerintah di tahun ini akan membangun kilang LNG-LCNG station di Indonesia. Ditargetkan proyek itu akan rampung dalam waktu dua tahun.
“Pemerintah membangun kilang LNG (stasiun LCNG) untukperkapalan karena tahun 2020,kapal-kapal laut emisinya sudah harus bersih. Jadi cocok sekali menggunakan LNG,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja melalui keterangan tertulis.
Dikatakan Wiratmaja, pada saat ini kapal-kapal laut masih menggunakan bahan bakar Marine Fuel Solar (MFO) dan dipastikan tidak akan lolos uji emisi yang ditetapkan IMO. Untuk mendukung ketentuan itu, maka Pemerintah menyusun roadmap pembangunan kilang LNG-LCNG station untuk kapal laut. Fasilitas tersebut akan dibangun di beberapa pelabuhan seperti Cirebon, Karawang dan Jawa Tengah. Proyek tersebut direncanakan dibangun mulai 2016 hingga 2018.
Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, Pemerintah saat ini sedang mengejar ketertinggalan dalam penyediaan infrastruktur migas baik berupa pipa, tangki penyimpanan maupun kilang minyak. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan migas yang diperkirakan mencapai dua kali lipat pada 2025.
“Itu artinya dibutuhkan kilang dengan kapasitas dua kali lipat. Karena itu sedang direncanakan bangun kilang baru di Tuban, Bontang,” tambahnya.