Jakarta-TAMBANG. Pemerintah anggarkan Rp478,1 miliar untuk infrastruktur Program Indonesia Terang (PIT) pada tahun ini. Dengan anggaran itu, ditargetkan dapat membangkitkan 9,4 megawatt (MW) pembangkit listrik yang bisa melistriki lebih dari 5.000 kepala keluarga (KK).
Tercatat dalam paparan kinerja triwulan I Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), pembangkit listrik tersebut terdiri dari 44 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat, kemudian tiga unit PLTS terpusat di bandara, lalu 12 unit pembangkit listrik tenaga mikro/mini hidro serta 792 titik penerangan jalan umum pintar (PJU).
PIT mengutamakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah terluar Indonesia tersebut. Pembangkitpembangkit listrik dalam PIT dikembangkan berdasarkan sistem kluster dan tidak menyambung ke sistem transmisi yang ada. Model pengembangan yang dilakukan PIT ini disebut sebagai pengembangan lepas-jaringan (off-grid).
Tiga pendekatan PIT yaitu dengan ekstensi grid (untuk desa dimana PLN telah hadir) minigrid/off-grid (dengan KK yang berdekatan), serta solar home system (untuk desa dengan KK berjauhan). Melalui program ini diharapkan dapat memanfaatkan sumber EBT dengan lebih efektif dan mempercepat tercapainya target 25 persen EBT dalam bauran energi nasional pada 2025.