Jakarta, TAMBANG – Pergerakan laju Rupiah yang kembali melemah, berimbas pada sentimen negatif yang melemahkan pasar obligasi.
Binaartha Institutional Research pada Selasa (17/4) melansir, pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya dalam menanggapi sentimen yang ada. Di sisi lain, adanya potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS seiring dengan rilis meningkatnya data ritel AS turut menahan pergerakan pasar obligasi dalam negeri.
Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,93 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,71 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,06 bps.
Laju pasar obligasi cenderung kembali melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,42 persen memiliki imbal hasil 5,99 persen atau naik 0,04 bps dari sebelumnya di harga 98,60 persen memiliki imbal hasil 5,95 persen.
Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,50 persen memiliki imbal hasil 7,26 persen atau naik 0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,01 persen memiliki imbal hasil 7,21 persen.
Pada Senin (16/4), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,19 bps di level 118,221 dari sebelumnya di level 118,44. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 109,36 dari sebelumnya di level 109,41.
Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,63 persen dari sebelumnya di level 6,59 persen dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,84 persen dari sebelumnya di level 2,83 persen, sehingga spread di level kisaran 378,9 bps lebih tinggi dari sebelumnya 376 bps.
Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,22-8,32 persen. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,00-9,02 persen. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,00-10,02 persen, dan pada rating BBB di kisaran 12,92 -12,98 persen.
Pergerakan pasar obligasi masih diliputi pelemahan seiring masih tertahannya laju Rupiah di zona merah. Di sisi lain, pergerakan imbal hasil obligasi AS yang kembali meningkat dapat kembali memicu pelemahan. Namun demikian, diharapkan pelemahan yang terjadi dapat terbatas agar sejumlah seri obligasi dapat kembali menemukan momentum kenaikannya.
Analis Binaartha meminta untuk mencermati dan mewaspadai masih adanya berbagai sentimen, yang dapat membuat laju pasar obligasi dapat kembali melemah.
Penguatan IHSG
Sementara itu, melihat pergerakan IHSG yang sempat melemah pasca terjadinya aksi jual, kini laju IHSG kembali mampu menguat di awal pekan ini.
Kembali menguatnya sejumlah indeks saham Asia yang dibarengi dengan adanya sejumlah berita-berita positif dari emiten terkait perkiraan kinerja kuartal pertama, pembagian dividen, hingga rencana EKSPANSI, membuat laju IHSG mampu memanfaatkan kenaikan tersebut sehingga dapat berbalik positif.
Di sisi lain, adanya rilis surplus neraca perdagangan Indonesia oleh BPS dimana dilaporkan surplus USD1,09 miliar turut memberikan sentimen positif di pasar.
Asing mencatatkan _nett sell_ Rp551,16 miliar dari sebelumnya _ nett sell_ Rp620,72 miliar.
Pergerakan IHSG analisis Binaartha Institutional Research untuk Selasa (17/4):
Kenaikan IHSG sebesar 16,42 poin atau 0,26 persen berada di atas pelemahan sebelumnya yang turun 40,48 poin atau 0,64 persen. Pergerakan IHSG hampir mendekati kisaran target area resisten 6291-6311.
Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6258-6272 dan resisten 6295-6314. Mulai adanya kenaikan IHSG pasca terjadinya pelemahan memberikan peluang pada IHSG untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya. Akan tetapi, kenaikan ini kembali harus diuji ketahanannya untuk mendukung kenaikan lanjutan dari IHSG seiring masih variatifnya sentimen yang ada.
Posisi IHSG yang masih di area oversold memiliki potensi rebound sepanjang tidak dimanfaatkan oleh adanya aksi jual masif. Tetap waspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG berbalik melemah.
Saham-saham pilihan:
*BBNI* Trading buy selama dapat bertahan di atas 8825. Support 8775-8825 Resisten 8975-9050
*HRUM* Trading buy selama dapat bertahan di atas 3040. Support 3020-3040 Resisten 3100-3130
*AKRA* Trading buy selama dapat bertahan di atas 5700. Support 5650-5700 Resisten 5875-5950
*TPIA* Trading buy selama dapat bertahan di atas 6050. Support 6000-6050 Resisten 6250-6325
*POWR* Trading buy selama dapat bertahan di atas 1115. Support 1105-1115 Resisten 1140-1155