Subang, TAMBANG – PT DAHANA (Persero) semakin massif memasarkan produk baru bahan peledak DAWAGEL. Setelah berhasil di sektor kuari, produk bahan peledak DAWAGEL kini telah merambah ke sektor pertambangan umum, tepatnya pertambangan batu bara. Produk DAWAGEL telah teruji keandalannya di tambang batu bara milik konsumen DAHANA di Kalimantan Timur.
Kehadiran DAWAGEL ini tidak lepas dari situasi kekinian di sektor pertambangan. Eskalasi nilai jual komoditi mineral batu bara sangat fluktuatif dan beberapa kali pada level sangat rendah. Pada kondisi ini memaksa pelaku bisnis pertambangan harus bisa menerapkan aplikasi penambangan yang efisien demi menekan biaya dengan tetap mempertimbangkan kaidah – kaidah pertambangan yang baik dan benar (good mining practice).
Menurut Direktur Operasi DAHANA Bambang Agung, salah satu elemen biaya dalam operasi penambangan adalah aspek pemberaian material bisa berupa kegiatan pemboran dan peledakan, dimana komposisi biaya elemen ini sekitar 20% dari seluruh biaya penambangan batu bara. Sementara salah satu komposisi biaya terbesar dalam pemboran dan peledakan adalah elemen biaya bahan peledak utama, berupa Ammonium Nitrate yaitu sekitar 80%.
“Akhirnya DAHANA menginisiasi untuk mengembangkan sebuah produk bahan peledak yang bisa mengurangi kandungan AN dalam komposisinya dengan tetap mempunyai daya ledak ekuivalen dengan ANFO atau bahkan lebih besar. Dan saat ini telah berhasil dikembangkan bahan peledak cair dengan nama Dawagel yang memiliki berbagai kelebihan dari produk ANFO,” ungkap Bambang Agung di Kawasan Energetic Material Center Dahana Subang (23/02).
Keunggulan DAWAGEL ini diantaranya memiliki VOD lebih besar hingga lebih dari 20%. Hal ini terekam dalam lubang ledak 6 3/4 inch = 4.844 m/detik. (ANFO = 3.795 m/detik). Selain itu, faktor pengembangan bisa mencapai 40% dalam lubang sehingga mengurangi jumlah penggunaan bahan peledak dan density lebih rendah dari ANFO yaitu di sekitar 0,7 – 0,75 gr/cc sehingga energi lebih efektif untuk mengurangi getaran peledakan dan berat per meter kolom isi handak lebih rendah.
Dengan tetap memperhatikan kualitas hasil akhir yang menjadi kunci keberhasilan peledakan, produk ini mampu memberikan fragmentasi blast material dalam skala penambangan batubara (P60) antara 93-98%, dan recovery rata-rata lebih dari 98%.
“Kami berharap produk ini akan terus banyak digunakan di pasar pertambangan terutama batu bara, sehingga biaya operasional penambangan bisa semakin seimbang dengan fluktuasi harga komoditi yang sangat tidak menentu,” pungkas Bambang Agung.
Sebagaimana diketahui, DAHANA merupakan BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak yang melayani sektor pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas serta bahan peledak pertahanan. Melalui Energetic Material Center di Subang Jawa Barat, DAHANA terus melakukan inovasi produk dan layanan bahan peledak sesuai dengan kebutuhan konsumen.