MANILA, TAMBANG. PARA pemimpin gereja di Provinsi Quezon, Filipina, melancarkan gerakan ‘’bebas dari batu bara’’ kemarin. Quezon, yang terletak di Pulau Luzon, pulau yang terletak di bagian utara negara itu, dan merupakan pulau terluas di Filipina. Pulau Luzon memiliki penduduk 48,52 juta pada 2010, merupakan 58% dari total penduduk Filipina.
Uskup Ramos Arguelles, yang memimpin demo itu mengatakan, ‘’Sungguh tidak bermoral kalua kita tega mengubur masa depan generasi baru dengan polusi dan kesalahan memilih sumber energi.’’ Media internet Ucanews.com, yang diterbitkan oleh gereja Katholik, dalam pemberitaan kemarin menulis, Filipina tahun ini akan mengadakan pemilihan umum. ‘’Kita harus memilih pemimpin yang bersedia melakukan apapun demi melindungi keluarga Filipina dari energi kotor,’’ lanjutnya.
Provinsi Quezon memiliki beberapa pembangkit listrik berbahan bakar batu bara: 735 MW di kota Pagbilao, 420 MW dan 1.500 MW di kota Mauban, serta tengah membangun 1.200 MW di kota Atimonan.
Pastor Raul Enriquez yang ikut dalam aksi itu mengatakan, pelatihan terhadap energi terbarukan dan memupuk sikap terhadap anti-batu bara harus terus dilakukan. ‘’Bila ini dilakukan akan mengubah gaya hidup Anda dan masyarakat,’’ katanya.
Sikap anti-batu bara itu juga ditandai dengan diluncurkannya LSM baru, Piglas Pilipinas yang menjadi mitra gerakan internasional ‘’Break Free’’ yang berupaya membebaskan bumi dari bahan bakar fosil demi menahan laju perubahan iklam. Piglas Pilipinas dalam Bahasa Tagalog berarti ‘’bebaskan Filipina dari kungkungan’’.
‘’Ini saatnya Filipina membebaskan diri dari energy fosil, dan menghukum baing polusi, demi masa depan Filipina,’’ kata Anna Abad, juru kampanye Greenpeace Asia Tenggara.
Menurut para aktivis lingkungan itu, dalam perundingan internasional, Filipina telah berjanji mengurangi 70% emisi karbon. ‘’Nyatanya, tetap saja membangun pembangkit berbahan bakar batu bara,’’ kata Anna Abad. Para aktivis itu menuntut agar Filipina berusaha keras beralih ke energy terbarukan.
http://www.ucanews.com/news/catholic-leaders-help-launch-anti-coal-drive-in-luzon/75738Aksi 12 April itu merupakan pemanasan dari aksi besar pada 4 Mei mendatang, yang rencananya mengumpulkan 10.000 orang di kota Batangas, untuk menghentikan proyek listrik 600 MW dari batu bara. Aksi serupa akan dilakukan di Indonesia, Amerika Serikat, dan Nigeria, hingga 15 Mei.