Jakarta, TAMBANG – Tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terdiri dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), meluncurkan sebuah inisiatif Bersama yang diberi nama “Dana Nusantara”.
Inisiatif ini ditujukan untuk memberikan pendanaan langsung kepada komunitas anggota dari tiga lembaga tersebut, agar mampu bergerak lebih masif dalam menjaga bumi untuk kelangsungan kehidupan manusia di masa depan.
“Jelas, bahwa 80% keanekaragaman hayati dunia dilindungi dan dikelola oleh Masyarakat Adat Dan Komunitas Lokal. Dengan dukungan Dana Nusantara, kami berharap kontribusi dalam mengurangi emisi, deforestasi dan degradasi hutan akan semakin besar,” ujar Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMAN yang juga merupakan salah satu pendiri Dana Nusantara, Selasa (8/5).
Dalam gambaran situasi hari ini, Rukka menjelaskan bahwa wilayah dan ruang hidup Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal semakin hari semakin terancam akibat lemahnya perlindungan dan pengakuan oleh pemerintah dan derasnya arus investasi.
“Kita perlu membuat terobosan baru untuk melindungi dan mengelola tanah, wilayah, dan sumber daya Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal,” sambung Rukka.
Sekjen KPA, Dewi Kartika menyampaikan bahwa peluncuran Dana Nusantara ini menjadi momentum untuk menunjukkan solidaritas lintas gerakan dari Masyarakat Adat, Reforma Agraria, dan Lingkungan.
“Dana Nusantara juga akan membantu komunitas dari sisi penguatan organisasi dan juga membangun kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Direktur Eksekutif WALHI, Zenzi Suhadi menjelaskan, sebagai negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia diharapkan mampu menjadi penyangga bumi dan sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim saat ini. Tidak sedikit, Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal telah merasakan dampak dari krisis iklim yang berimbas ke perekonomiannya.
“Dana Nusantara dibutuhkan untuk memberikan dukungan pada Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal yang selama ini telah membangun ekonomi, pemulihan lingkungan, menjaga hutan, dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim,” ungkap dia.
Zenzi meyakini, bahwa dukungan Dana Nusantara kepada Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal untuk merespon perubahan iklim akan memiliki dampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, ketika Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal mampu dan semakin luas menjaga alam dan sumber-sumber pangannya, maka masyarakat Indonesia dan global akan menikmatinya.
“Udara bersih yang kita hirup, pangan yang kita nikmati, karena Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal mampu menjaga bumi dan memproduksi pangan bagi kita,” tegasnya.