Jakarta-TAMBANG. Diperkirakan beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri adalah 15.323 MW, Pemerintah memastikan keamanan pasokan listrik Jawa Bali masih terkendali. Hal ini didukung juga dengan berkurangnya konsumsi tenaga listrik di sektor industri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, yakin keamanan pasokan listrik saat libur hari Raya Idul Fitri 1437 H masih terkendali. Mengingat, beban puncak pada hari raya Lebaran pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak saat hari kerja. Diperkirakan berkurang sekitar 10-20%, untuk Jawa Bali (berkurang) sekitar 30%,
Menurut Sudirman Said, konsumsi tenaga listrik berkurang karena industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi alias libur. Guna memastikan ketersedian pasokan listrik, 3 Juli 2016 lalu, Sudirman Said melakukan peninjauan lapangan ke PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B JB) atau biasa dikenal Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul, Depok, Jawa Barat dan Gardu Induk Cawang, Jakarta.
P3B JB sendiri terdiri dari 12 unit induk dan 32 unit pelaksana, yakni Unit Induk yang meliputi Bidang Perencanaan, Bidang Pengembangan Penyaluran, Bidang Operasi Sistem, Bidang Teknik Penyaluran, Bidang Keuangan, Bidang SDM & Organisasi, Bidang Umum, Audit Internal, Region Jakarta dan Banten, Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah & DIY dan Region Jawa Timur & Bali. Serta 31 (tiga puluh satu) Unit Pelayanan Transmisi (UPT) dan 1 (satu) Sub Region Bali.
Wilayah kerja P3B Jawa Bali meliputi pulau Jawa, Bali dan Madura. Wilayah kerja tersebut dibagi menjadi 4 (empat) Region dan 1 (satu) Subregion yaitu: Region Jakarta & Banten (RJKB), Region Jawa Barat (RJBR), Region Jawa Tengah & DIY (RJTD), dan Region Jawa Timur & Bali (RJTD), serta Sub Region Bali.
P3B Jawa Bali mengelola 1 (satu) Inter Regional Control Center (IRCC) yaitu Jawa Control Center/ JCC) dan 5 (lima) Regional Control Center (RCC). JCC bertanggung jawab untuk mengoperasikan interkoneksi sistem 500 KV. Selain itu JCC, juga bertanggung jawab atas pengaturan komposisi pembangkitan di sistem Jawa Bali. Sedangkan RCC bertanggung jawab untuk mengoperasikan jaringan 150 dan 70 KV serta pengaturan tegangan di wilayahnya.
Prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Lebaran 2016 (H-15 s.d. H+15) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi pasokan cukup.
Sementara untuk GITET Gandul yang memiliki kapasitas trafo sebesar 1.500 mega volt ampere (MVA) yang memasok sebagian beban kota Jakarta di sisi tengah dan barat,Cengkareng, Provinsi Banten. Jika melihat fungsinya tersebut, maka beban trafo di GITET Gandul sangatlah tinggi.
Untuk Gardu Induk (GI) Cawang yang merupakan bagian tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Di mana suatu sistem tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi, perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan kontrol. Dengan sistem tenaga listrik Jawa Bali yang mempunyai jumlah Gardu Induk sebanyak 435 dengan 24 Gardu Induk tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV, 310 GI 150 kV, 101 GI 70 kV, juga terbilang masih terkendali. Mengingat fungsi utamanya sebagai pengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen.
Walaupun saat lebaran, kebutuhan pasokan listrik akan menurun, namun Menteri Sudirman meminta agar keandalan sistem harus dijaga dengan maksimal. Sebab itu, Sudirman Said meminta agar PLN menjaga seseimbangan pasokan dan keamanan transmisi serta sistem tegangan yang harus dijaga 24 jam.
Lebih lanjut Menteri ESDM juga memerintahkan kepada PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama hari raya dan liburan bagi seluruh masyarakat. “Termasuk pasokan bagi objek vital nasional lainnya seperti rumah-rumah sakit dan fasilitas keamanan dan pertahanan, serta fasilitas bandara, harus diamankan,” pungkas Menteri Sudirman.
General Manager PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Eko Yudo Pramono menerangkan bahwa kemampuan sistem saat hari Raya Idul Fitri mencapai 32.228 mega watt (MW) dengan kemampuan daya pasok 22.946 MW. “Diperkirakan beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri adalah 15.323 MW,” ujar Eko.
Namun demikian, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat pelanggan PLN agar tetap menjalankan gerakan hemat listrik, untuk tidak berlebihan menggunakan listrik.