Palu, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menyerahkan bantuan puskesmas dan dua unit hunian sementara (huntara) kepada Pemerintah Kota Palu, Kamis (28/2).
Puskesmas dan huntara tersebut, akan dihuni warga Kelurahan Mamboro, Palu Utara yang menjadi korban gempa dan tsunami pada September silam.
Presiden Direktur PT Vale Nico Kanter yang menyerahkan langsung kepada Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo, mengatakan, dua unit Huntara ini nantinya akan dihuni 24 kepala keluarga. Tingkat hunian tersebut disesuaikan dengan spesifikasi bangunan, tiap unit huntara seluas bangunan 312 meter persegi, terdiri dari 12 kamar yang terbuat dari kombinasi kayu, baja ringan dan kalsiboard. Tiap unit huntara juga dilengkapi empat kamar mandi, empat toilet, tempat cuci, dapur sumber air bersih, unit penampungan air bersih, penerangan bertenaga surya dan tempat sampah.
“Semoga kontribusi Vale ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu. Harapan saya, Palu dapat kembali bangkit dan menjadi kota yang lebih baik dan maju lagi ke depan. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada para seluruh pihak yang mendukung perusahaan dalam melakukan kerja kemanusiaan ini,” ungkap Nico Kanter, dalam acara yang juga dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Vale terlibat dalam pembangunan huntara, puskesmas dan fasilitas umum tersebut sejak pertengahan November 2018 bersama-sama dengan kontraktor lokal yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Sorowako (HIPSO), serta beberapa kontraktor nasional seperti PT Petra Energy, PT Trakindo Utama, PT Truba Engineering, dan PT Coates Hire. Hal ini ditambahkan Nico, sebagai bentuk kontribusi Vale dan para kontraktor, mendukung upaya pemerintah memulihkan Palu pasca gempa dan tsunami.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengucapkan rasa terima kasih kepada Vale yang telah membantu meringankan beban masyarakat Palu.
“Bantuan ini sangat berarti dan bermanfaat sekali bagi Palu. Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Vale yang begitu peduli dengan masyarakat korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah pada umumnya dan Palu pada khususnya,” ujar Longki Djanggola.
Dalam program pemulihan Palu, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan membangun 1.200 unit huntara untuk tempat tinggal warga dan fasilitas umum lainnya dengan melibatkan pihak swasta. Diperkirakan ada sebanyak 44.000 warga Palu yang akan menempati huntara tersebut.