Jakarta, TAMBANG – Sebagai Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terpilih, Ridwan Djamaluddin mendapat tugas langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi tambang timah. Malah intruksi tersebut dia dapatkan sebelum dirinya dilantik.
“Saya sebelum dilantik, Presiden Jokowi mengintruksikan untuk melakukan hilirisasi industri pertambangan timah,” kata Ridwan dalam keterangannya, dikutip Selasa (17/5).
Provinsi Bangka Belitung sendiri merupakan daerah yang menghantarkan Indonesia sebagai penghasil dan pemilik cadangan bijih timah terbesar kedua dunia. Sementara posisi pertama masih dipegang oleh China.
Ridwan mengaku bahwa membenahi tata kelola pertambangan timah di Babel merupakan tugas khusus yang diminta pemerintah pusat dengan tujuan agar kondisi perekonomian warga setempat bisa lebih meningkat lagi. Hal ini juga yang menjadi wejangan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian sebelum melantik dirinya.
“Membenahi pertambangan timah menjadi tugas khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Ridwan kemudian menyinggung peningkatan royalti dari PT Timah akibat eksploitasi pertambangan yang tidak sebanding dengan efek yang dibuatnya. Hal itu, kata Ridwan, menjadi peluang tersendiri yang saat ini rencana peningkatan royalti tersebut sedang di bahas di Kementerian ESDM.
“Progres saham hingga saat ini belum begitu maju, hal ini dikarenakan PT Timah merupakan perusahaan terbuka sehingga mekanismenya tidak bisa kita putuskan sepihak,” jelasnya.
Sebagai penghasil timah terbesar, Babel, lanjut Ridwan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Menurutnya, kekompakan dan komunikasi yang baik antar pihak-pihak bersangkutan merupakan kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kerja ini tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk membangun kekompakan dan komunikasi yang baik. Yang paling penting, kita harus sama-sama menyadari bahwa bekerja untuk tujuan yang sama, yaitu untuk masyarakat luas,” tandasnya.