TOKYO, TAMBANG. SEBUAH perusahaan perkapalan dari Jepang, NYK, memperkirakan pasar bijih besi di tahun-tahun mendatang akan datar, alias tidak ada kenaikan. Pernyataan itu disampaikan oleh Yasumi Kudo, Ketua Asosiasi Pengusaha Kapal Jepang, dalam acara ‘’Sea Japan 2016’’.
NYK, kependekan dari Nippon Yusen Kabushiki Kaisha atau Perusahaan Perkapalan Jepang, merupakan salah satu perusahaan perkapalan terbesar di dunia, dengan usia lebih dari seabad. NYK, biasa disebut dengan NYK Line merupakan anggota grup Mitsubishi UFJ Finansial. Pusatnya di Chiyoda, Tokyo, Jepang.
Yasumi Kodo merupakan direktur utama NYK. Dalam acara yang diselenggarakan lembaga survei pasar UBM itu, Yasumi Kudo mengutip data hasil risetnya bahwa total impor bijih besi dunia pada 2015 hanya 1,4 miliar ton. Hasil riset NYK menunjukkan, pada 2016-2024 impor bijih besi dunia di angka sama, 1,4 miliar ton. ‘’Impor bijih besi tidak akan tumbuh,’’ katanya.
Cina, yang di masa lalu impor bijih besinya tumbuh pesat hingga menembus angka 1 miliar ton, di tahun mendatang diperkirakan impornya akan turun tajam.
Perdagangan bijih besi dengan Cina, di masa lalu, menjadi penggerak penting bagi industri perkapalan. NYK melipatkan armadanya dari 71 kapal dengan kapasitas 10 juta berat ton mati pada 2004, menjadi 123 kapal berkapasitas 23,86 juta ton berat ton mati pada 2015, pertambahan 137%.
Pasar ekspor batu bara dunia juga akan turun. Pada 2015, pasar ekspor batu bara mencapai 1,2 miliar ton. Tahun ini, angkanya diperkirakan sama. Pada 2024, naik sedikit menjadi 1,4 miliar ton. Ekspor ke Cina, yang selama ini mendominasi pasar batu bara dunia, saat ini juga sudah turun.
‘’Kita tak bisa berharap banyak dari pertumbuhan pasar batu bara dan bijih besi,’’ kata Kudo.
Foto: Yasumi Kudo, Direktur Utama NYK
Sumber: seatrade-maritime