Jakarta, TAMBANG – Masih positifnya laju bursa saham AS sebelumnya, memberikan imbas positif juga pada laju bursa saham Asia.
Pengamat Pasar Modal Analis Efek Indonesia (AEI), Reza Priyambadha, memaparkan, kenaikan masih terjadi, namun terbatas yang disertai aksi ambil untung. Pelaku pasar masih merespon rilis sejumlah kinerja emiten yang mencatatkan peningkatan.
Nikkei menguat dengan dukungan saham-saham baja. HSI menguat dengan masih adanya aksi beli pada saham-saham jasa dan energi namun, sejumlah indeks saham China lainnya melemah seiring mulai adanya aksi ambil untung. Kospi melemah dengan adanya aksi jual pada saham-saham teknologi. Begitupun dengan sejumlah indeks saham Asia lainnya yang bergerak cukup varaitif.
Pada pasar Eropa, laju bursa saham Eropa kembali melemah seiring kembalinya pelaku pasar melakukan aksi jual. Indeks pan-European Euro Stoxx 600 mengalami penurunan 0,30 persen dengan variatifnya pergerakan sejumlah sektor saham. Saham-saham basic resources dan otomotif berbalik melemah namun, juga diimbangi kenaikan pada saham-saham jasa keuangan dan perlengkapan rumah tangga.
Selain mencermati rilis kinerja sejumlah emiten, pelaku pasar juga menantikan pertemuan antara Presiden Uni Eropa dengan pemerintahan AS terkait pengenaan tarif impor barang-barang dari Uni Eropa ke AS.
Pada pasar AS, laju bursa saham AS masih mampu mengalami kenaikan meski sempat melemah setelah emiten Facebook melaporkan penurunan kinerja dan berimbas pada sejumlah saham-saham teknologi lainnya.
“Pelaku pasar kembali melakukan aksi belinya setelah dilaporkan adanya kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa sehingga mencegah terjadinya perang dagang di antara keduanya,” kata Reza, Kamis (26/7).
Sementara itu, masih bertahannya aksi beli membuat pergerakan IHSG mampu berada di zona hijau meski kenaikan tersebut cukup terbatas. Kembali menguatnya laju Rupiah meski tidak didukung oleh transaksi asing yang kembali mencatatkan nett sell cukup membantu IHSG bertahan di zona hijaunya.
Pelaku pasar cukup merespon sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, terutama terkait dengan rencana Pemerintah untuk mengurangi utang senilai Rp11,4 triliun, sehingga defisit anggaran bisa ditekan dan menyiapkan strategi kebijakan untuk mengatasi pelemahan Rupiah sekaligus menghadapi imbas dari perang dagang AS-China.
Pergerakan IHSG hampir mendekati target resisten di kisaran 5948-5953 seiring bertahannya aksi beli pelaku pasar.
Reza memprediksikan pada Kamis (26/7), diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5911-5924 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5940-5948.
Meski hanya terjadi penguatan tipis, namun IHSG masih menyimpan potensi kenaikan lanjutan seiring dukungan sejumlah sentimen positif dan mampu bertahannya IHSG dari pembentukan tren penurunan.
Diharapkan IHSG masih ditopang oleh meningkatnya volume beli dengan memanfaatkan sentimen yang ada dan dapat bertahan dalam tren kenaikannya. Meski demikian, tetap mewaspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah.
Saham-saham pilihan:
*TKIM* Trading buy selama mampu bertahan di atas 12575. Support 12500-12575 Resisten 12775-12875
*ASII* Trading buy selama mampu bertahan di atas 6700. Support 6625-6700 Resisten 6950-6975
*KDSI* Trading buy selama mampu bertahan di atas 920. Support 900-920 Resisten 980-990
*ERAA* Trading buy selama mampu bertahan di atas 3120. Support 3100-3120 Resisten 3160-3190
*PTBA* Trading buy selama mampu bertahan di atas 4300. Support 4270-4300 Resisten 4340-4360