Beranda Tambang Today Pangkas Emisi Karbon, Unit Usaha Pertambangan UNTR Gunakan Alat Berat Hybrid

Pangkas Emisi Karbon, Unit Usaha Pertambangan UNTR Gunakan Alat Berat Hybrid

UNTR pertambangan

Jakarta, TAMBANG – PT united Tractors Tbk (UNTR) berkomitmen mengurangi emisi karbon di semua unit bisnis, tak terkecuali di sektor pertambangan. Salah satu upaya perusahaan dalam memangkas emisi karbon ini dengan menggunakan alat berat berbasis hybrid.

“Beberapa (unit usaha di pertambangan) sudah pakai (alat berat) hybrid,” ungkap Direktur UNTR, Edhie Sarwono dalam Media Gathering di Jakarta, dikutip Selasa (8/10).

Edhy menjelaskan bahwa elektrifikasi alat berat perusahaannya masih bergantung pada principal resmi. Prinsipal resmi UNTR saat ini adalah Komatsu, ud Trucks, Scania, Bomag dan Tadano.  

UT Luncurkan Dua Model Ekskavator Komatsu Kelas 30 Ton di IEE Series 2024

“Kalau elektrifikasi itu kita bergantung kepada prinsipal. Sama tuntutan sendiri, tapi kalau yang sampai penjualan sudah masif itu yang hybrid, yang tipe 365 excavator, tapi yang full elektrik itu dari principal masih trial semuanya,” beber Edhy.

Salah satu unit usaha pertambang UNTR yang menggunakan excavator hybrid Komatsu 365-1 adalah PT Kalimantan Prima Persada (KPP). Pada pertengahan tahun 2023, kontraktor pertambangan ini memborong ekskavator tersebut sebanyak 15 unit.

Saat itu, Presiden Direktur KPP, Rapinis Mutiara menyampaikan pembelian alat berat ramah lingkungan ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap isu global terkait keberlanjutan energi yang bersih. KPP, kata dia sudah mulai mengurangi pemakaian alat berat berbahan bakar fosil.

“Isu global terkait dengan sustainable energy telah mendorong KPP untuk terus berkontribusi dalam bisnis pertambangan dan memiliki komitmen untuk mereduce penggunaan energi fosil terutama dari fuel. Itu dengan menggunakan energi baru dan terbarukan, salah satunya alat yang sedang kita lakukan serah terima yaitu Excavator Komatsu 365-1,” beber Rapinis.

Selain KPP, unit usaha UNTR dalam bidang pertambangan yaitu PT Tuah Turangga Agung (“Turangga Resources”), PT Agincourt Resources (PTAR), PT sumbawa jutaraya (SJR), PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Stargate Pasific Resources (SPR) dan Nickel Industries Limited (NIC). 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini