Jakarta – Tambang. PT AKR Corporindo menargetkan pembangunan pembangkit listriknya sebesar 2×23 MW selesai pada semester 1 2017. Bahkan perseroan juga akan bersiap untuk mengoperasikan pada bulan mei 2017.
Comissioning sendiri akan dilakukan perseroan sebelum mei 2017. Bahan bakar yang digunakan pun ada 2 jenis, gas dan bahan bakar minyak.
“Engine dari Eropa,” ujar Direktur AKR, Suresh Vembu, senin (1/8).
Listrik dari pembangkit ini nantinya akan disalurkan ke proyek pabrik garam milik PT Unichem Candi Indonesia dan pabrik kimia milik PT Clariant Indonesia. Namun Suresh tidak memberikan informasi mengenai asal pasokan gas, tapi dirinya memastikan bahwa pasokan gasnya sudah ada.
Selain pembangunan di Jawa Integrated Industrial di Gresik ini, perseroan juga akan membangun pembangkit listrik sebesar 500 MW yang akan dimulai pada tahun 2017. Targetnya akan dibangun dalam 30-36 bulan.
Namun hal ini masih menunggu kepastian dana yang digunakan. Menurutnya tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam hal pendanaan.
“500 MW commissioning tahun 2019,” paparnya.
Perseroan mengaku, saat ini mempunyai tangki bahan bakar dengan kapasitas 656rb KL, dalam waktu 3 tahun perseroan menargetkan bisa mencapai 1 juta kilo liter. Kekurangannya sebesar 300-400 ribu KL dapat dibangun perseroan dalam waktu 3 tahun kedepan.
AKR saat ini telah memiliki 166 tangki saat ini. Sedangkan cadangan minyak yang mampu disediakan adalah selama 20 hingga 25 hari. Untuk itu, agar sesuai dengan anjuran Kementrian ESDM yang mewajibkan badan usaha yang bergerak sebagai penyalur minyak untuk memiliki cadangan minyak selama 30 hari dapat tercapai perseroan harus melakukan penambahan kekurangan menjadi 1 juta KL.
“Tanah kami sudah punya. Hanya butuh 12 bulan untuk membangun tangki,” jelas Suresh.