Semarang, TAMBANG – Anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) bidang kontraktor pertambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) konsisten mengentaskan angka stunting dengan program bagi-bagi makanan bergizi gratis. Hal tersebut disampaikan CSR Sect Head PAMA, Suryadi dalam Workshop Media United Tractors Group di Semarang, Rabu 23 Oktober 2024.
Suryadi menjelaskan, program bagi-bagi makanan bergizi gratis yang dilakukan PAMA sudah dilaksanakan sejak awal tahun 2024. PAMA membagikan makanan bergizi gratis tiga kali sehari kepada anak-anak di semua area kerja perusahaan untuk menurunkan angka stunting.
“PAMA sudah menginisiasi pengentasan stunting di awal tahun 2024 sebelum program (bagi-bagi makanan gratis) Pak Prabowo launching. Jadi kita berikan makanan tiga kali sehari, yang masak melibatkan masyarakat dan kader posyandu ring satu yang ada di lingkar tambang. Kita sudah membuat standarisasi,” ungkap Suryadi.
Program bagi-bagi makanan bergizi gratis ala PAMA dilakukan secara bertahap lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Pertama perusahaan mengadakan pelatihan kader posyandu, kedua pendataan balita, ketiga pemberian makanan tambahan (PMT), keempat melakukan kegiatan edukasi dan kelima pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Dorong Peningkatan Ekonomi Petani Rumput Laut, UNTR Serahkan 4 Mesin Perahu
“Kunci keberhasilan program CSR adalah kolaborasi dan konsistensi dalam melakukan pendampingan ke masyarakat,” imbuh Suryadi.
Pada tahun 2024, program bagi-bagi makanan bergizi gratis PAMA sudah berhasil mengurangi angka stunting sebesar 30 persen di semua area kerja perusahaan yang ada di Jakarta, Bogor, Kalimantan dan Sumatera. Program ini akan dilanjutkan di tahun 2025.
“Program yang sudah berjalan terhadap pengentasan stunting di tahun 2024 itu di all site PAMA berhasil menurunkan 30 persen dari total balita stunting. PAMA akan berinisiatif bersinergi terhadap program pemerintah yang akan dicanangkan tersebut,” jelas Suryadi.
Suryadi merinci, masyarakat lingkar tambang yang terdapat di semua area kerja PAMA sekitar 23 ribu orang di mana sebanyak 861 orang berada pada zona rawan stunting. Karena itu, PAMA mewajibkan semua unit kerjanya untuk membuat program bebas stunting minimal mencapai 258 anak.
“Di all site PAMA itu ada 23 ribu orang, di bawah garis merah itu ada 861 jadi kita wajib menurunkan minimal 258 anak-anak di lingkar tambang minimal anak bebas stunting 30 persen. Kita mengadakan sosialisasi kepada ibu hamil, melakukan pelatihan kepada kader-kader termasuk ibu menyusui, anak usia 6-23 bulan dan anak usia 24-59 bulan,” tandasnya.