Beranda Tambang Today Pakar Pertambangan: Satgas Hilirisasi Seharusnya Jadi Fokus Kemenperin

Pakar Pertambangan: Satgas Hilirisasi Seharusnya Jadi Fokus Kemenperin

Satgas hilirisasi
Ilustrasi.

Jakarta, TAMBANG – Pakar Pertambangan Raden Sukhyar mendorong agar Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi yang akan dibentuk pemerintah lebih berfokus pada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dibandingkan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Dalam konteks hilirisasi saat ini misalnya fokusnya harus pindah ke Kementerian Perindustrian bukan Kementerian ESDM,” ungkap Raden Sukhyar kepada tambang.co.id, dikutip Jumat 27/12).

Raden Sukhyar menyampaikan bahwa program hilirisasi komoditas pertambangan mineral di Indonesia telah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana pendapatan negara meningkat hingga puluhan miliar dolar. Salah satu keberhasilan nyata dari program ini adalah pengolahan nikel menjadi berbagai produk bernilai tambah seperti feronikel, nickel pig iron (NPI), nickel matte, hingga Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

“Jika kita lihat perkembangan dalam lima tahun terakhir, hilirisasi pertambangan sudah berjalan dengan sangat baik. Maksud saya, hilirisasi pertambangan adalah proses konversi bijih menjadi logam, seperti feronikel, produk HPAL, dan NPI. Ini sangat luar biasa, karena nilai ekspor kita bisa mencapai puluhan miliar dolar,” ujar Raden Sukhyar yang pernah menjabat Dirjen Minerba.

Menurut Sukhyar, hilirisasi yang telah dilakukan saat ini baru mencakup tahap hulu dalam sektor pertambangan. Ia menekankan bahwa masih ada pekerjaan rumah bersama untuk mendorong hilirisasi hingga menghasilkan produk yang siap pakai. Dengan kata lain, Sukhyar mengusulkan agar komoditas tambang tidak berhenti pada tahap produk antara, melainkan terus diolah lebih lanjut di pabrik manufaktur yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perindustrian.

Banyak Timbulkan Dampak Negatif, Saatnya Pemerintah Tegas Tangani PETI

“Hal tersebut masih berada pada tahap industri hulu dari manufaktur, atau hilirisasi pertambangan yang baru sampai pada produksi logam. Namun, jika kita membahas hilirisasi secara menyeluruh, logam ini harus terus diolah lebih lanjut di dalam negeri. Oleh karena itu, peran Kementerian Perindustrian sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dalam acara Indonesia Mining Summit 2024 yang digelar di Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2024. Menurut Bahlil, pembentukan Satgas ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pelaksanaan program hilirisasi di dalam negeri. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai ketua Satgas tersebut.

“Presiden memutuskan membentuk satgas, dan secara kebetulan yang ditunjuk sebagai ketua Satgas adalah Menteri ESDM,” ungkap Bahlil.

Satgas Hilirisasi terdiri dari anggota lintas kementerian, meliputi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Perindustrian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini