Cikarang – TAMBANG. Schneider Electric, perusahaan global spesialis di bidang manajemen energi dan automasi, telah mengumumkan ekspansi pabrik Schneider Electric Cikarang, yang siap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan global akan perangkat LV dan MV yang berkualitas. Dengan luas 33.000 m2 dan karyawan lebih dari 1.000 orang, pabrik ini secara resmi menjadi pabrik ‘Engineer to Order’ untuk perangkat LV dan MV terbesar milik Schneider Electric di seluruh wilayah Asia.
Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia menuturkan, “Solusi perangkat LV dan MV semakin mutlak dibutuhkan seiring dengan makin tingginya konsumsi listrik. Di Indonesia sendiri, tingkat konsumsi listrik selama periode 2000-2014 mengalami pertumbuhan rata-rata 6,8% per tahun akibat laju pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur. Terlebih lagi di tengah proyek elektrifikasi 35.000 MW yang saat ini tengah digalakkan Pemerintah, kebutuhan akan proteksi dalam sistem distribusi listrik menjadi sangat penting. Inilah peranan dari perangkat LV dan MV sebagai pengendali, pengatur, pengukur serta memberikan perlindungan terhadap pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik.”
Schneider Electric Indonesia terus menanggapi kebutuhan ini dengan menyediakan berbagai solusi LV dan MV – dari komponen standar hingga panel distribusi berdesain khusus – yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil bagian dalam era baru manajemen energi yang aman dan terandalkan. Hal ini sesuai dengan slogan Perusahaan, yaitu “Life is On”, berupa komitmen kuat untuk menyediakan solusi yang aman dan terandalkan, di mana pun, untuk siapa pun, dan kapan pun.
Agar lebih efisien dalam memberikan respon lebih cepat ke pasar – terutama pasar LV dan MV – Perusahaan memperluas pabrik Schneider Electric Cikarang. Pabrik ini merupakan integrasi dari tiga pabrik yang sebelumnya beroperasi secara terpisah, yaitu: Schneider Electric Cikarang, Schneider Electric Pulogadung, dan Schneider Electric MCB (Cibitung).
Pabrik Schneider Electric Cikarang merupakan pabrik “Engineer to Order”, yang artinya melibatkan proses manufaktur yang berpatokan pada kebutuhan spesifik setiap konsumen. Seluruh komponennya didesain, direkayasa dan dibangun sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pemesan. Pabrik ini menawarkan proses yang solid dan terpadu dalam “satu atap”, dari mulai inspeksi dan penyimpanan material, perakitan secara mekanik, pemasangan komponen dan kabel, pengecekan kualitas, pengetesan produk, pelaksanaan Factory Acceptance Test, hingga ke pengemasan dan pengiriman barang.
Untuk terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan, seluruh proses tendering, engineering dan project management di Schneider Electric Cikarang dibantu dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk memastikan proses yang lebih cepat, akurat, dan terukur serta menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sebagai pabrik ‘Engineer to Order’ untuk perangkat LV dan MV terbesar di Asia, selain melayani kebutuhan lokal, pabrik ini juga mengekspor produknya ke Vietnam, Korea, Thailand, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Kamboja untuk memenuhi kebutuhan dari segmen utilities, bangunan, pembangkit listrik, minyak & gas, industrial (pertambangan, mineral dan metal), hingga bandara.
Bagi Perusahaan, peranan pabrik Schneider Electric Cikarang tidak hanya sebagai upaya peningkatan bisnis, namun juga sebuah cara untuk meningkatkan persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam menyediakan peralatan elektrikal yang di produksi di Indonesia yang mampu membantu Pemerintah dalam melancarkan proyek elektrifikasi 35.000 MW.
Menurut Xavier, pabrik ini mempekerjakan 100% tenaga kerja lokal dan bekerjasama dengan 56% pemasok lokal. Selain itu, Schneider Electric Cikarang juga mampu memproduksi perangkat LV dan MV dengan kandungan lokal yang cukup signifikan yakni hingga 38%.
“Pada akhirnya, kami berharap pabrik ini dapat memberikan pengalaman baru dan lebih baik, baik itu untuk karyawan, mitra kerja, dan tentunya konsumen kami. Kami percaya pabrik ini akan membuka babak baru bagi perjalanan sukses kami selama lebih dari 40 tahun di Indonesia,” tutup Xavier.