Jakarta – TAMBANG. Kalimantan merupakan salah satu daerah yang menghasilkan batubara terbesar, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara sebagai produsen terbesar di dunia. Hal ini juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi daerah serta menjadi penopang utama pendapat daerah dari industri pertambangan.
Semenjak penurunan harga batubara acuan (HBA), hingga saat ini harga batubara belum stabil membuat beberapa daerah penghasil batubara mengalami penurunan ekonominya, mengingat dampak yang ditimbulkan seperti halnya pengurangan biaya operasional serta pengurangan jumlah karyawan dan yang pasti adanya efisiensi dalam berbagai hal.
Sebagai solusi dan antisipasi menghadapi permasalahan seperti itu adalah diperlukannya penambangan alternatif dengan tanpa merubah sistem penambangan yang sudah berlangsung yaitu sistem tambang terbuka (coal surface mining) dengan tetap menghasilkan batubara namun bisa menekan biaya operasionalnya menjadi rendah.
Sebagai pendukung dalam penerapan sistem penambangan, maka diperlukan metode dengan teknologi Auger Mining yang dapat mendukung kebijakan pemerintah tentang konservasi sumberdaya mineral batubara dengan menambang pada area yang umumnya ditinggalkan batubaranya karena keterbatasan stripping Ratio.
Metode teknologi ini juga terbukti tidak banyak mempengaruhi lingkungan sehingga dapat dikatakan sebagai metode penambangan batubara yang ramah lingkungan.
Metode Auger Mining merupakan metode penambangan batubara pada highwall yang paling cocok untuk dioperasikan khususnya di Indonesia.
Metode ini pula merupakan salah satu yang sudah terbukti dan teruji efektif yang pernah dilakukan. Dengan penerapan metode ini juga dapat memberikan batubara tambahan pada pit yang tidak ekonomis karena memiliki stripping ratio tinggi, mineout atau sebelum dilakukan backfilling.
Pentingnya peran akan metode teknologi Auger Mining pada industri pertambangan batubara pada saat ini, menjadikan PT Banti Indonesia sebuah perusahaan jasa pertambangan nasional, tergerak untuk menyelenggarakan sebuah forum sebagai wadah diskusi untuk lebih membahas lebih lengkap tentang metode ini.
Forum diskusi dengan mengambil tema “Optimalisasi Cadangan Penambangan Batubara dengan Stripping Ratio Nol”, diselenggarakan dengan menggandeng Coal Augering Services akan berlangsung pada tanggal 23 November 2016 di Bumi Senyiur Hotel kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Forum diskusi yang diselenggarakan dalam satu hari ini, akan mendatangkan para pakar pada bidangnya sebagai pembicara seperti, Marsono Yusuf, Technical Manager Services PT Indo Tambang Megah Raya. Kemudian seorang yang lama berkecimpung pada bidang Highwall Mining yaitu Bret Leisemann, Managing Director Coal Augering Services, Pty Ltd. Bret telah berhasil melaksanakan metode Auger Mining serta mampu mengelola dalam hal manajemen, pemerintahan peralatan, dan sistem produksi.
Pembicara lainnya yang juga sangat kompatibel pada bidangnya adalah Ian Follington, Director Coal Augering Services, Pty. Ltd. Ian adalah ahli dalam hal geoteknik untuk Auger, dan telah bekerja selama 20 tahun pada bidang Highwall Mining, kini ia adalah CEO dari sebuah perusahaan batubara NSW dan mempunyai pengalaman masalah kesesuaian, desain teknis, dan perencanaan hingga pelaksanaan operasional.
Dari perwakilan pemerintah daerah, akan hadir Kepala Dinas Pertambangan dan Energi provinsi Kalimantan Timur, H. Amrullah beserta Ir. Goenoeng Djoko Hadi, Msi. (Kepala Bidang Pertambangan Umum). Tidak lupa, forum diskusi ini akan menghadirkan dari akademisi, yaitu Tommy Trides, ST. MT (akademisi bidang Geoteknik Universitas Mulawarman).
Diharapkan forum ini dapat dihadiri perwakilan dari perusahaan-perusahaan pertambangan, disamping dari kalangan pemerintah yaitu dinas terkait, para ahli pertambangan, manager perusahaan pertambangan, asosiasi-asosiasi, akademisi, serta perusahaan jasa terkait.