Jakarta, TAMBANG – Tender pembangunan Kilang Bontang yang ditaksir akan menghabiskan biaya sebesar Rp130 triliun akhirnya dimenangkan oleh perusahaan asal Oman dan Jepang.
Setelah melalui seleksi yang panjang, Pertamina menetapkan bermitra dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) asal Oman dan perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI), trading arm Cosmo Energy Group, salah satu perusahaan pengolahan minyak asal Jepang.
“Konsorsium ini terpilih setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek Grass Root Refinery (GGR), dan diikuti sekitar 100 perusahaan pendaftar,” kata VP Communication Pertamina, Adiatma Sardjito melalui siaran pers, Selasa (30/1).
Nantinya, Pertamina akan mengantongi saham kurang lebih 10 persen dari proyek dengan tanpa mengeluarkan biaya modal sepeserpun. Selain itu, Pertamina juga memiliki hak untuk memasok minyak mentah dari GGR Bontang sebesar 20 persen.
“OOG dan COI terpilih karena sanggup memenuhi syarat yang diajukan Pertamina, yaitu 10 persen saham tanpa biaya modal dan 20 persen pasokan minyak mentah,” Papar Adi.
Lebih lanjut, OOG diketahui mendapatkan dukungan penuh dari pemerintahan Oman sehingga kemampuan soal bantuan pendanaannya tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan COI dari Jepang, diajak bermitra dalam hal dukungan teknis dan pemasaran produk.
Pembangunan kilang di Kalimantan Timur ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa penambahan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, dengan produk utama berupa gasoline dan diesel. Proyek ini juga diperkirakan akan memberikan lapangan pekerjaan hingga lebih dari 20.000 orang saat proyek pembangunan, dan sekitar 1.600 orang saat kilang sudah beroperasi. (muflihun hidayat)