Jakarta – TAMBANG.Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, mendapatkan kehormatan untuk menjadi tamu jamuan kenegaraan yang digelar Joko Widodo untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai Presiden RI. Pada kesempatan itu, salah satu topik yang dibahas adalah pemanfaatan energi terbarukan untuk listrik.
Hidangan khas nusantara yang disajikan Selasa (14/4) malam itu menemani perbincangan kedua kepala pemerintahan, di Istana Negara, Jakarta. Meski tak ada menu asal Nusa Tenggara Timur, namun nama Pulau Sumba muncul dalam pembicaraan.
Rupanya Solberg merujuk pada Proyek Sumba Iconic Island. Lewat proyek percontohan itu, Pemerintah Norwegia berharap Indonesia dapat mengikuti jejak Norwegia dalam pengembangan listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Energi ramah lingkungan itu bisa dipakai untuk menjamin pasokan listrik bagi daerah-daerah terpencil.
“Kami menjanjikan akan ada perusahaan yang menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat Pulau Sumba, yang 100% menggunakan energi terbarukan. Kami berharap ini dapat menjadi contoh untuk daerah terpencil lainnya,” ujar Solberg.
Pemerintah Norwegia memang menjadi salah satu pihak yang ikut terlibat langsung dalam Proyek Sumba Iconic Island. Pulau Sumba digagas menjadi ikon dunia, sebagai pulau yang sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan untuk pembangkitan listrik.
Energi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Pulau Sumba terdiri dari energi air, matahari, angin, maupun biomassa. Di pulau tersebut dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Biomassa, serta pompa air bertenaga matahari.
Solberg menyebut bahwa Indonesia dan Norwegia memang telah lama menjalin kerja sama di sektor energi. Dan dalam waktu dekat ini, akan ada perusahaan Norwegia yang melakukan investasi di Indonesia untuk sektor energi ramah lingkungan.
Norwegia adalah negeri yang terletak di Eropa sebelah Utara dan telah terbuktik mampu membangkitkan 98% tenaga listriknya dari energi terbarukan.Padahal, sebenarnya negeri ini pun kaya akan cadangan hidrokarbon.