Beranda ENERGI Energi Terbarukan Normalkan Air Sungai, SAE Berhentikan Pekerjaan Tanah

Normalkan Air Sungai, SAE Berhentikan Pekerjaan Tanah

Presiden Komisaris (Preskom) PT. Sejahtera Alam Energy (SAE) Herman Afif Kusumo, saat bertemu dengan staff PT. SAE serta Kepala Desa Pandansari dan Kepala Desa Wanareja, pada 30 November lalu

Jakarta, TAMBANG – PT. Sejahtera Alam Energy (SAE), memberhentikan sementara pekerjaan tanah dalam proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Gunung Slamet, yang berimbas pada keruhnya air Sungai Prukut yang mengalir ke Kecamatan Cilongok, Banyumas

 

Direktur PT. Sejahtera Alam Energy (SAE) Bregas Rochadi mengatakan bahwa pihak SAE secara rutin memantau perkembangan di lapangan termasuk keluhan terkait lingkungan yang dialami masyarakat sekitar PLTPB Gunung Slamet. Melihat perkembangan terakhir, PT. SAE pun memutuskan untuk memberhentikan pekerjaan tanah dalam pembuatan jalan akses masuk ke lokasi landasan sumur. Serta fokus untuk memperbaiki keadaan lingkungan terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pekerjaan lebih lanjut.

 

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan PLTPB Gunung Slamet yang terkena dampak atas keruhnya air Sungai Prukut. Kami memahami dan menyadari yang dirasakan masyarakat, karena itu saat ini kami fokus untuk memperbaiki dampak lingkungan,” kata Bregas Rochadi, kepada wartawan, Jumat (8/12).

 

Bregas melanjutkan,sejak awal PT. SAE berprinsip untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekitar. Tidak ada niat untuk melakukan perusakan lingkungan seperti yang berkembang selama ini. Kabar keruhnya air sungai, sejak awal sudah diantisipasi oleh PT. SAE dengan melakukan serangkaian upaya mitigasi air keruh. Bahkan saat ini, PT. SAE memfokuskan perhatian penuh agar lingkungan tetap terjaga dan air sungai kembali normal, diawali dengan memberhentikan pekerjaan tanah.

 

Beberapa metode dalam mitigasi air keruh ini akan dilakukan PT. SAE, untuk mencapai hasil maksimal kembalinya air Sungai Prukut kembali normal.

 

“Diharapkan ada perubahan lebih baik dalam waktu 2-3 minggu  kedepan. Kami sekali lagi memohon maaf, dan kami saat ini bekerja penuh untuk mitigasi air keruh agar kembali normal,” jelasnya.

 

Sebelumnya, PT. SAE juga telah memulai pelaksanaan pekerjaan peningkatan jaringan air bersih di beberapa desa terdampak yang terdapat di Kecamatan Cilongok Banyumas. Tujuannya untuk memberikan tambahan suplai air bersih apabila Sungai Prukut, yang menjadi salah satu sumber air bersih bagi masyarakat di daerah tersebut, mengalami kekeruhan. Pekerjaan ini dilakukan sebagai salah satu upaya PT. SAE dalam meminimalisir dampak potensi kekeruhan air terhadap masyarakat, selama proses pembangunan PLTPB Gunung Slamet berjalan.

 

Selama proses perbaikan kondisi air di Sungai Prukut belum tuntas serta masih berjalannya pelaksanaan pekerjaan penambahan jaringan air bersih, PT. SAE memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak berupa penyediaan air bersih dengan menggunakan truk tangki air.

 

Selain itu dikatakan Bregas, dalam satu pekan kedepan, PT. SAE yang mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mengembangkan PLTPB Gunung Slamet ini, berencana untuk melakukan pengeboran perdana (Tajak pertama).  Ia berharap kegiatan pengeboran ini dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan dampak yang berarti bagi masyarakat sekitar.

 

“Kami mohon doa restu dan dukungan dari masyarakat, pemerintah dan stakeholders terkait, demi kesuksesan proyek energi baru terbarukan untuk negara tercinta Republik Indonesia,” pungkasnya