Beranda Tambang Today Nilai Impor Naik Tinggi, Sektor Migas Jadi Pendorong Kenaikan

Nilai Impor Naik Tinggi, Sektor Migas Jadi Pendorong Kenaikan

Hulu migas
ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Nilai impor Indonesia pada Mei 2018 mengalami kenaikan tinggi dari bulan sebelumnya, bahkan dari periode yang sama di tahun 2017. Pada Mei 2018 ini, impor mencapai USD17,64 miliar, naik 9,17 persen dari April 2018 dan naik 28,12 persen dari Mei 2017.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, sektor migas menjadi salah satu pendorong  kenaikan pada Mei 2018. Tercatat pada Mei 2018 ini, naik 20,95 persen dari April 2018, menjadi sebesar USD2,82 miliar. Dan tentu saja meroket dari Mei 2017 sebesar 57,17 persen. Sementara impor nonmigas mencapai USD14,83 miliar, naik 7,19 persen dibanding April 2018. Bahkan naik 23,77 persen dari Mei 2017.

 

“Kenaikan impor ini disebabkan meningkatnya harga minyak dan gas,” kata Kepala BPS Suhariyanto, dalam keterangan pers pada Senin (25/6).

 

Sementara, peningkatan impor nonmigas  Mei 2018 dari April 2018 pada golongan mesin dan pesawat mekani senilai USD334,3 juta (15,19 persen). Kemudian, penurunan terbesar pada golongan kapal terbang sebesar USD196,5 juta (82,46 persen).

 

Darimana impor pada Mei 2018 ini? BPS mencatat,  tiga negara pemasok impor nonmigas pada periode Januari – Mei 2018, berasal dari China dengan nilai USD18,36 miliar (27,87 persen), Jepang senilai USD7,59 persen (11,53 persen) dan Thailand sebesar USD4,56 miliar (6,93 persen).  Sementara impor nonmigas dari ASEAN sebesar 20,41 persen dan dari Uni Eropa sebesar 9,25 persen.

 

Sementara itu, nilai ekspor Mei 2018 mencapai USD16,12 miliar, meningkat 10,90 persen dibanding ekspor April 2018. Begitu juga bila dibandingkan dengan Mei 2017 meningkat 12,47 persen.

 

Ekspor nonmigas Mei 2018 mencapai US$14,55 miliar, naik 9,25 persen dibanding April 2018. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2017, naik 11,58 persen.

 

Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2018 mencapai USD74,93 miliar atau meningkat 9,65 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD68,09 miliar atau meningkat 9,81 persen.

 

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2018 terhadap April 2018 terjadi pada timah sebesar USD177,5 juta (200,74 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan atau permata sebesar USD88,0 juta (16,83 persen). Ekspor hasil tambang dan lainnya naik 32,27 persen, sementara ekspor hasil pertanian turun 4,34 persen.