JAKARTA, TAMBANG. DR. Ir. Naryanto Wagimin, Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pagi ini sekitar jam 10.05 meninggal dunia di Rumah Sakit Darma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur. Menurut temannya semasa kuliah di Teknik Geologi UGM, Yogyakarta, Singgih Widagdo, sekitar empat hari lalu Naryanto stroke. Ia kemudian dibawa ke Darma Nugraha, rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya di Jalan Taman Jelita Nomor 6, Rawamangun, Jakarta Timur.
Singgih Widagdo, kini salah satu pengurus pusat di Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dan juga Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM, mengenang Naryanto sebagai pejabat yang peduli terhadap teman. Singgih punya cerita, ada salah satu mahasiswa yang kesulitan mencari tempat untuk kerja praktek. Berkat bantuan Naryanto masalah itu bisa diselesaikan dengan mudah.
Sewaktu masih menjadi mahasiswa, Naryanto dikenal tekun belajar. ‘’Saya sering belajar bareng almarhum,’’ kata Singgih. Ketika itu kampus Teknik Geologi UGM masih berlokasi di kawasan Jetis, Yogyakarta, belum pindah ke kompleks kampus UGM. Naryanto ketika itu indekost di seberang kampus Teknik Geologi. ‘’Kedua orangtuanya ada di Samarinda,’’ kata Singgih.
Kawan Naryanto yang lain, Waskito Tanuwijoyo, juga punya kenangan positif terhadap Naryanto. Waskito dan Naryanto sama-sama masuk Teknik Geologi UGM tahun 1980, menilai sahabatnya itu sebagai orang yang serius. Ketika itu ada 50 mahasiswa baru seangkatan yang diterima. ‘’Naryanto tak suka berpolitik atau berorganisasi. Ia lebih menekuni pelajarannya,’’ lanjut Waskito, yang kini menjadi salah satu pejabat kunci di MNC Coal, Jakarta. Waskito tak heran bila Naryanto sukses menekuni dunia birokrasi, hingga menjabat sebagai pelaksana tugas direktur jenderal. ‘’Orangnya memang tekun dan tidak neko-neko. Mungkin karena itu lobinya di atas kurang, sehingga tidak menjadi dirjen,’’ kata Waskito.
Naryanto sempat menjadi pejabat direktur jenderal migas setelah ia ditunjuk menjadi pelaksana tugas oleh Menteri ESDM Sudirman Said, pada awal November 2014. Ia menggantikan pejabat lama, A. Edy Hermantoro.
“Pengangkatan pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas namanya Bapak Ir, Naryanto Wagimin, M.Si meneruskan tugas dari Bapak Edy Hermantoro. Ini adalah bagian dari upaya mengurai sumbatan, supaya hal-hal yang tertunda itu bisa segera diselesaikan,” ujar Sudirman Said.
Edy Hermantoro diganti karena menurut laporan UKP4, banyak hambatan di bidang industri migas. Sebagai pejabat yang bertanggungjawab, Edy pun dicopot.
Hanya tiga bulan Naryanto menjadi pelaksana tugas. Ia kemudian digantikan I Gusti Wiraatmadja. Setelah itu, Naryanto kembali menjadi pejabat eselon 2.
Naryanto Wagimin sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas. Naryanto, kelahiran Purworejo 20 Februari 1961, mendapat gelar insinyur dari Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Ia menyelesaikan pendidikan masternya di Universitas Indonesia. Pendidikan doktornya diselesaikan di Universitas Padjadjaran.