Beranda Mineral Musibah Freeport, Investigasi Tengah Dilakukan

Musibah Freeport, Investigasi Tengah Dilakukan

TIMIKA, TAMBANG. KETUA Umum Badan Pengurus Ikatan Alumni Metalurgi Universitas Indonesia, Basuki, dan Sekretaris Badan Pengurus, Nanang Sugianto, menyesalkan terjadinya kecelakaan kerja di PT Freeport Indonesia, Sabtu pekan lalu. Musibah yang terjadi pada Sabtu siang sekitar pukul 12.30 itu mengakibatkan salah satu alumni Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik UI, Chairully Salam, meninggal dunia.

 

 

Dalam pernyataannya, yang juga diterima Majalah TAMBANG, Basuki dan Nanang menyampaikan sejumlah desakan kepada pemerintah dan Freeport. Pemerintah didesak untuk segera melakukan audit keselamatan kepada fasilitas produksi PT Freeport Indonesia, mengingat peristiwa ini tidak semata-mata karena kesalahan manusia.

 

Mereka juga minta pihak-pihak terkait untuk mengambil pelajaran berharga dari kejadian ini, sehingga peristiwa serupa tidak terulang. Mengingat, hal ini terkait dengan investasi sumber daya, kemanusiaan, dan keselamatan kerja.

 

 

Badan Pengurus Ikatan Alumni Metalurgi juga mendesak Freeport untuk menyampaikan kronologis kejadian yang sebenarnya dan obyektif, serita menyelesaikan hak-hak pribadi almarhum Chairully Salam, yang juga merupakan alumni Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik UI angkatan 2007.

 

 

Menurut kronologi yang diterima Badan Pengurus, peristiwa ini bermula ketika almarhum melihat ada grinding ball menyangkut di sabuk bergerak (conveyor). Almarhum lalu mencoba mendorong menggunakan tongkat besi, pada kondisi sabuk masih bergerak. Yang terjadi, bolanya bukan terdorong, melainkan almarhum malah tertarik. Ia kemudian terjatuh, dan meninggal.

 

 

Juru Bicara Kepolisian Papua, Komisaris Besar Rudolf Patrige Renwarin, Ahad kemarin mengabarkan bahwa akibat insiden itu, dua saksi sudah dimintai keterangan. Keduanya melihat terjadinya musibah. Insiden itu terjadi di ekor sabuk berjalan (tail pulley conveyor) 2 BC 303.

 

 

Juru Bicara PT Freeport, Riza Pratama, mengatakan, pihaknya telah melaporkan ihwal kecelakaan kerja itu kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Musibah itu juga tengah diinvestigasi. Riza juga memastikan, musibah itu tidak mengganggu proses produksi yang tengah berjalan.