Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mencatatkan laba bersih yang cukup moncer pada kuartal I 2023 ini (1Q23) yaitu sebesar Rp1,66 triliun. Angka ini tumbuh 13% dari laba bersih tahun lalu di periode yang sama yang hanya sebesar Rp1,47 triliun.
Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTAM untuk terus melakukan optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Di sisi lain, capaian kinerja keuangan ANTAM yang positif juga tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1Q23 sebesar Rp2,51 triliun, tumbuh 19% dari capaian EBITDA pada Triwulan Pertama Tahun 2022 (1Q22) sebesar Rp2,10 triliun.
Pada periode 1Q23, capaian laba kotor sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 16% dari capaian laba kotor pada 1Q22 sebesar Rp2,45 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Perusahaan pada 1Q23 tercatat sebesar Rp1,91 triliun, tumbuh 18% dibandingkan 1Q22 sebesar Rp1,62 triliun.
Capaian total penghasilan lain-lain, bersih ANTAM sepanjang 1Q23 tercatat sebesar Rp208,21 miliar. Penguatan profitabilitas ANTAM tercermin pula pada capaian laba sebelum pajak penghasilan 1Q23 sebesar Rp2,12 triliun, tumbuh 14% dari capaian 1Q22 sebesar Rp1,86 triliun, serta penguatan nilai laba bersih per saham dasar ANTAM menjadi Rp69,21 yang tumbuh 13% dari nilai 1Q22 sebesar Rp60,98 per saham dasar.
Dari sisi posisi keuangan Perusahaan, pada 1Q23 ANTAM mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian ANTAM sebesar Rp25,33 triliun yang tumbuh 7% dari nilai ekuitas pada akhir tahun 2022 (FY22) sebesar Rp23,71 triliun.
Pada 1Q23 total liabilitas ANTAM mencapai Rp9,60 triliun, turun 3% dari nilai liabilitas pada FY22 sebesar Rp9,93 triliun. Total aset Perusahaan pada 1Q23 mencapai Rp34,93 triliun, tumbuh 4% dari posisi total aset FY22 sebesar Rp33,64 triliun.
Penguatan struktur keuangan ANTAM tercermin pula dari posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode 1Q23 yang mencapai Rp4,94 triliun, tumbuh 10% dari posisi akhir periode FY22 sebesar Rp4,48 triliun.