Jakarta, TAMBANG – PT Mitrabara Adiperdana belum melirik untuk menambah volume produksi batu bara tahun ini. Emiten berkode saham MBAP ini fokus pada target produksi yang sudah dicanangkan sebelumnya.
“Untuk saat ini Mitrabara masih tetap pada posisi produksi sebesar 4 juta ton,” kata Sekretaris Perusahaan MBAP, Chandra Lautan kepada tambang.co.id, Kamis (16/8).
Ia juga menaksir, hasil akhir produksi tidak akan persis berada di angka 4 juta ton. Kemungkinan, bisa lebih atau berkurang sekitar 10 persen.
“Kurang lebih itu perhitungan biasa. Karena yang namanya produksi tidak bisa tepat 4 juta ton,” tegas Chandra.
Hal ini disampaikan berkenaan rencana Kementerian ESDM yang akan menambah volume ekspor hingga 100 juta ton sampai akhir tahun. Rencana ini bergulir setelah Menteri ESDM menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo kemarin, Rabu (15/8).
Sejauh ini, dari rencana 100 juta ton tersebut, Menteri ESDM telah menandatangani persetujuan tambahan awal sebesar 25 juta ton. Penambahan ini diharapkan akan menambah devisa negara hingga USD 1,5 miliar.
“Dari 100 juta ton rencana tambahan produksi batubara, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan penambahan produksi total 25 juta ton, dan telah disetujui. Persetujuan sudah ditandatangan Menteri ESDM. Harga batubara saat ini baik untuk meningkatkan devisa,” tutur Kepala Biro Komunikasi, Layanan dan Informasi Publik Kementerian ESDM, Agung pribadi.
