Beranda Korporasi Meski Ganti CEO, Noble Group Tetap Hadapi Masalah Berat

Meski Ganti CEO, Noble Group Tetap Hadapi Masalah Berat

The company logo of Noble Group is displayed at its office in Hong Kong, China January 22, 2016. REUTERS/Bobby Yip

 

 

TAMBANG, JAKARTA. YUSUF Alireza telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala eksekutif Noble Group Ltd, Senin lalu. Tetapi tantangan yang menunggu Noble masih sangat berat. Noble harus mengumpulkan duit $1 miliar untuk menyangga keuangannya.

 

 

Noble merencanakan untuk mendapatkan duit itu melalui konsentrasi pada bisnis yang cepat berlaba, penjualan aset non-utama, dan berbagai cara pengumpulan modal. Seorang juru bicara Noble mengatakan kepada Bloomberg News, Noble telah mengumumkan penjualan salah satu anak usahanya, Noble Americas Energy Solutions, untuk memulihkan kinerja keuangannya.

 

 

Noble Group tengah di bawah tekanan berat lebih dari setahun terakhir ini, semenjak harga komoditi terus-menerus merosot. Harga sahamnya bahkan dikelompokkan sebagai ‘’saham sampah’’, dan direkomendaasikan untuk dijual secepatnya, meski Noble sudah berupaya sedemikian rupa, termasuk menjual unit pertaniannya.

 

Kini, nasib Noble tergantung pada kepala eksekutifnya yang baru, William Randall, yang juga menjadi direktur utama grup Noble, serta Jeff Frase, direktur utama Noble Americas, serta pendiri dan komisaris utamanya, Richard Elman. Menurut lembaga pemeringkat Moody’s, meski Alireza telah pergi, tak ada dampaknya bagi kinerja saham Noble.

 

‘’Perubahan di manajemen tak mengubah penilaian negatif oleh orang,’’ tulis Moody’s dalam laporannya. Meski tujuan mendapatkan duit dinilai sebagai upaya positif, jika hasilnya di bawah harapan, keberhasilan rencana kerja masih menjadi tanda tanya.

 

Harga saham Noble pada Senin lalu mencapai titik terendah, setelah mundurnya Alireza. Para pemegang saham khawatir, mundurnya Alireza akan mengganggu kinerja Noble Americas Energy Solutions, yang dinilai sebagai penyumbang utama keuntungan bagi Noble. Harga saham Noble di bursa Singapura menjadi 29,5 sen Singapura, Selasa ini.

 

Noble Group merugi $1,7 miliar, pada 2015. Ini merupakan kerugian pertama selama hamper 20 tahun. Kerugian itu dicatar setelah Noble merevaluasi kontrak batu baranya, dan menjual sahamnya di Noble Agri ke perusahaan Cina, Cofco Corp lebih rendah daripada nilai bukunya.

 

Awal Mei ini, Alireza berhasil mendapat dana segar $3 miliar. Dana itu amat bermanfaat, karena sejumlah bank telah memangkas fasilitas kredit untuk Noble hingga $1,5 miliar, pada kuartal pertama tahun ini, yang membuat Noble semakin kesulitan likuiditas. Noble memiliki utang neto $1,9 miliar, jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.

 

‘’Keberhasilan mengatur keuangan pada Mei ini mengurangi tekanan likuiditas jangka pendek selama sembilan bulan ke depan,’’ lanjut Moody’s. Untuk mendapatkan kelonggaran keuangan dalam jangka panjang, Noble Group mencari investor untuk mendapatkan suntikan uang tunai.

 

Noble Group terdiri atas empat kelompok usaha: energy, gas dan energi, logam dan tambang, serta korporasi. Segmen energy meliputi minyak dan batu bara, menyumbang 76% pendapatan pada 2015, atau $895 juta.

 

Perdagangan minyak mencakup minyak mentah, minyak olahan, BBM, yang wilayah usahanya mencakup seluruh dunia. Noble Group merupakan salah satu pencampur BBM paling besar di Amerika Serikat. Bisnis perdagangan batu bara dilakukan Noble dengan mengambil batu bara dari Indonesia dan Australia.

 

Segmen gas dan energi dilakukan oleh North Americas Energy Solutions, anak usaha yang kini tengah akan dijual. Di dalam segmen ini juga terdapat anak usaha di bidang perdagangan gas -energi, termasuk menangani penjualan LNG. Total segmen ini tahun lalu membukukan laba bersih $400 juta.

 

Segmen tambang dan logam tahun lalu merugi $94 juta. Segmen ini mencakup unit logam, baik besi maupun non-besi. Di dalamnya termasuk bisnis memasok bijih mangan, batu bara untuk keperluan metalurgi, serta chrome.

 

Noble telah memangkas bidang perdagangan logam, untuk focus pada kegiatan yang lebih menguntungkan. Sejak Oktober tahun lalu Noble fokus pada aluminium dan alumina, serta tak lagi menjual tembaga dan seng.

 

Segmen korporasi dan segmen lain-lain mencakup bisnis logistik, serta membuat perusahaan patungan di bidang tambang batu bara Yancoal di Australia, serta Harbour Energy Ltd. Tahun lalu, segmen ini merugi $24 juta.

 

‘’’Dari bukunya terlihat bahwa Noble memerlukan tambahan modal. Kami tidak terkejut bila Noble akan mendapatkan suntikan capital,’’ tulis lembaga riset Morningstar Research.