Rincian dana pinjaman sebesar US$130 juta tersebut adalah sebagai berikut :
(i) Fasilitas pinjaman sebesar US$110 juta untuk mendanai proyek pembangunan;
(ii) Fasilitas pinjaman sebesar US$10 juta untuk mendanai pembayaran pajak pertambahan nilai terkait dengan pendanaan yang telah diperhitungkan dalam proyek ini;
(iii) Fasilitas pinjaman sebesar US$10 juta untuk mendanai 50% dari setiap biaya yang melebihi budget awal proyek yang dialokasikan pada fasilitas pinjaman US$110 juta. Sisa dari 50% nya akan dibiayai oleh pihak Merdeka.
Nantinya Sindikasi Pemberi Pinjaman akan memperoleh agunan peringkat pertama dari aset dalam proyek itu sendiri dan semua pinjaman pemegang saham ke BSI, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang. BSI telah memulai pembangunan proyek pada Juni 2015 dan dijadwalkan untuk bisa memperoleh produksi emas pertama pada kuartal terakhir pada 2016.
Sebagai perusahaan tambang nasional, Merdeka memastikan bahwa dalam menjalankan kegiatan penambangan di Tumpang Pitu, PT BSI telah memenuhi seluruh persyaratan legal. BSI juga comply terhadap semua persyaratan yang ditetapkan seperti AMDAL dan tanggungjawab terkait berbagai aspek lingkungan di areal tambang ini.
“Kami berharap kehadiran BSI di Tujuh Bukit dapat memberikan nilai tambah yang optimal bagi shareholders dan stakehoders. Kami juga ingin bekerjasama dengan para mitra terpercaya dalam mengembangkan proyek ini,” jelas Adi.